5 Ciri Kamu Melakukan Sabotase Diri Sendiri, Menunda-nunda Pekerjaan!

Kesalahan dan kegagalan memang gak mengenakkan. Akan tetapi, dari situlah kamu bisa belajar dan bertumbuh. Dengan syarat, kamu mengambil tanggung jawab terhadap apa yang terjadi.

Menimpakan kesalahan pada orang lain ketika hasil tak berjalan sesuai harapan, bisa menandakan kamu melakukan sabotase diri. Mengakui kesalahan dan belajar darinya, emang gak bikin nyaman. Oleh sebab itu, tanpa sadar kamu berusaha menghindari, dengan menuding atau mencari kambing hitam.

Menunda-nunda pekerjaan, juga bisa jadi ciri kalau kamu sudah melakukan sabotase diri. Ini bisa terjadi karena kamu sudah nge-judge kalau kamu gak mampu untuk menyelesaikan semuanya itu, sehingga jadi malas untuk memulai dan melakukan hal lain sebagai pengalihan.

Mengatasinya, coba buat goals yang sedikit-sedikit dulu. Yang penting, kamu gak merasa terbebani. Yang sedikit, kalau konsisten dilakukan, lama-lama juga jadi bukit. Benar?

Ada alasan kenapa hubungan percintaanmu belum kunjung memberi hasil yang menggembirakan. Selalu mentok pada pasangan yang toksik, pertanda bahwa ada sesuatu dalam dirimu yang mesti dibenahi. Dan itu bisa terjadi, akibat kamu melakukan self-sabotage.

Sudah terbiasa mencari pasangan dengan kriteria tertentu, meski selalu toksik, membuatmu merasa janggal dan gak nyaman, ketika harus mengubah standarmu. Itu seperti harus keluar dari zona nyaman.

Akhirnya kamu selalu berada dalam kisah yang sama. Pasangan yang abusive, egois, dan perilaku buruk lainnya.

Mengakui kegagalan atau kekurangan diri itu penting, supaya kamu bisa evaluasi. Namun, jangan sampai menghakimi diri sendiri dengan sering melakukan negative self-talk.

Okelah kalau goals yang kamu tetapkan, belum ada yang tercapai. Tapi bukan berarti gak bakal terwujud. Dengan terus mengatakan bahwa “saya bodoh”, “saya gak mungkin mencapai semua itu”, atau “impian saya ketinggian”, lama-lama, alam bawah sadarmu jadi meyakini semua perkataan negatif itu nyata. Dan ini fatal, karena akan memengaruhi tindakanmu.

Cara pandang diri yang negatif inilah, sering jadi penyebab kenapa kamu jadi malas, atau gampang menyerah. Karena sudah yakin, semua yang kamu harapkan, gak akan tercapai.

Sikap menghindari masalah ini bisa terjadi dalam sisi kehidupan mana pun. Di dunia pekerjaan, kamu lebih memilih melamar pekerjaan yang memberi gaji kecil, karena merasa kalau gak punya kemampuan untuk mendapat posisi tinggi yang menawarkan gaji besar.

Contoh lainnya di kehidupan percintaan. Ketika ada masalah dengan pasangan, kamu gampang banget minta putus. Gak benar-benar berjuang untuk mengupayakan agar hubungan kalian bisa bertahan. Ruwet soalnya, lebih gampang putus saja!

Bila ada tanda-tanda tadi, bisa mencirikan kalau kamu sudah melakukan sabotase diri. Jika kamu gak segera atasi, maka resolusimu ya udah, sampai kapan pun akan tetap jadi wacana.

Cobalah sering-sering melakukan positive self-talk, supaya bisa mengikis cara pandang negatif yang sudah tertimbun lama. Afirmasi positif ini cukup membantu untuk mengatasi self-sabotage yang kamu alami. Dan jangan lupa, usahkan selalu berdekatan dengan lingkungan yang positif, ya!