Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi masalah di kantor (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi masalah di kantor (pexels.com/Yan Krukau)

Wajar, kok, kalau kamu merasa kesal pada seseorang yang tak menyesali kesalahannya. Bukannya menyesal, dia malah menganggap tak ada yang salah dari perbuatannya. Kamu menjelaskan letak kekeliruannya pun, ia tetap cuek.

Sebaiknya kamu mulai menjaga jarak dari orang yang sulit menyesali tindakannya yang negatif. Jangan terus lunak padanya kalau dirimu tak mau dibikin capek hati dan berujung emosi. Inilah ciri orang yang tidak memiliki rasa sesal yang cukup.

1. Tidak mau meminta maaf

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Anna Shvets)

Kesalahan jelas ada padanya. Bahkan ini bukan kekeliruannya yang pertama kali. Dampak dari kesalahannya juga tidak kecil. Akan tetapi, ia tetap menolak buat meminta maaf. Dia tak punya inisiatif untuk itu dan disuruh oleh teman-temannya juga gak mau. Sikapnya ini menandakan ia merasa dirinya benar terlepas dari bukti kesalahannya. Jika kamu menemukan ciri orang seperti ini ketika dirinya melakukan kesalahan, ada baiknya jaga jarak sejenak.

2. Mau minta maaf hanya karena terpaksa

ilustrasi meminta maaf (pexels.com/Yan Krukau)

Bahkan jika seseorang akhirnya mau meminta maaf, jangan cepat-cepat menyimpulkan bahwa ia telah menyesali perbuatannya. Apa yang terucap di bibir bisa berbeda dari isi hati dan pikiran. Terkadang, orang meminta maaf cuma buat kepatutan atau malah mencari aman.

Contohnya, bila dia tidak juga meminta maaf, ia terancam dijatuhi sanksi. Tujuannya meminta maaf semata-mata buat menghindari sanksi itu. Sama sekali tidak menjamin adanya penyesalan dalam dirinya.

3. Mudah mengulangi perbuatannya

ilustrasi percakapan (pexels.com/Alena Darmel)

Meski seseorang gampang meminta maaf atas kesalahannya, ini juga tak bermakna dia pasti sudah menyesal. Penyesalan yang mendalam tidak berhenti di kata-kata. Benar-benar menyesal atau gaknya seseorang baru akan terlihat dari perilakunya kemudian.

Kalau permintaan maaf tak diikuti dengan upaya sungguh-sungguh untuk tidak mengulangi suatu perbuatan, berarti dia belum menyesal. Akhirnya, permintaan maaf dan kesalahannya menjadi siklus. Terus berulang dan ia tak menunjukkan perbaikan diri.

4. Ganti menyalahkan orang lain

ilustrasi perdebatan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Dengan atau tanpa didahului permintaan maaf, sikap menyalahkan orang lain sudah menjadi petunjuk tiadanya penyesalan. Dia menempatkan dirinya seperti korban provokasi. Kalau orang lain tak terlebih dulu melakukan sesuatu, ia pun gak akan berbuat salah.

Sikapnya ini tentu bikin gerah banyak pihak. Orang yang disalahkannya menjadi kesal. Kamu sendiri juga tidak respek dengan sifatnya yang suka melemparkan tanggung jawab.

5. Menanggapi dengan candaan

ilustrasi reaksi bercanda (pexels.com/Yan Krukau)

Kesalahannya tidak sepele, tetapi dia menanggapi teguranmu dengan candaan. Bahkan orang yang humoris pun seharusnya tak melakukannya. Dia semestinya tahu kapan perlu merespons sesuatu dengan serius.

Kecuali, ia memang gak merasa dirinya bersalah. Atau, dia mengecilkan kesalahan serta akibat yang ditimbulkan. Bila pun dalam candaannya ia juga meminta maaf, biasanya itu cuma buat mencairkan suasana dan bukan tanda penyesalan.

Penyesalan seseorang atas kesalahannya menjadi penting agar ke depan hal seperti ini tak terjadi lagi. Sebaliknya, berurusan dengan orang yang gak pernah sadar dirinya keliru bakal menguras emosimu. Kalau kamu menemui dirinya memiliki ciri-ciri orang seperti yang dijelaskan di atas, mulailah jaga jarak. Jika tidak, kesabaranmu dalam menghadapinya sering kali hanya memperparah sifatnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team