ilustrasi berdoa (pexels.com/Alena Darmel)
Allāhumma innī asʾaluka al-ʿāfiyah fī al-dunyá wa-al-ākhirah allāhumma innī asʾaluka al-ʿafwah wa-al-ʿāfiyah fī dīnī wa-dunyāya wa-ahlī wa-mālī allāhumma ustur ʿawrātī wa-āmin rawʿātī allāhumma iḥfaẓnī min bayni yadayya wa-min khalfī wa-ʿan yamīnī wa-ʿan shimālī wa-min fawqī wa-aʿūdhu bi-ʿaẓamatika an ughtāla min taḥtī.
"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kesejahteraan dunia dan akhirat. Ya Allah, aku mohon ampun dan kesejahteraan pada-Mu dalam agamaku, urusan duniaku, keluargaku, dan harta bendaku. Ya Allah, sembunyikanlah kesalahanku dan lindungi aku dari apa yang aku takuti. Ya Allah, lindungilah aku dari depanku, dari belakangku, dari kananku, dari kiriku, dan dari atasku. Dan aku berlindung pada Keagungan-Mu agar tidak tertelan dari bawahku." (Abū Dāwud dan Ibnu Mājah)
Nabi Muhammad SAW secara konsisten mengucapkan doa ini setiap pagi dan sore. Ibnu ʿUmar (ra) berkata, "Rasulullah tidak pernah lalai mengucapkan doa-doa ini ketika dia mencapai sore hari dan [sekali lagi] ketika dia mencapai pagi hari".
Dalam doa ini, Nabi Muhammad memohon kesejahteraan ('afiyah), yang artinya terbebas dari penyakit dan kesengsaraan. 'Afiyah lebih dari sekadar kesehatan fisik. Ini mencakup dimensi kesejahteraan spiritual, emosional, dan sosial. 'Afiyah begitu penting sehingga Nabi Muhammad memintanya dua kali dalam doa ini.