Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Etika Penting dalam Meminta Maaf yang Kerap Diabaikan Banyak Orang

Pexels.com/Vera Arsic
Pexels.com/Vera Arsic

Kita semua tentu tahu bahwa salah satu hal terpenting yang harus dimiliki adalah attitude, seperti contohnya bagaimana etika kita dalam membawa diri di hadapan orang lain.

Namun sayangnya masih banyak saja orang yang mengabaikan etika pada saat meminta maaf yang sebenarnya sangat penting. Apa sajakah itu? Simak pembahasan lebih lanjutnya di bawah ini, ya! 

1. Menemui secara langsung atau face to face

Pexels.com/Fauxels
Pexels.com/Fauxels

Salah satu etika penting dalam meminta maaf yang mestinya diingat adalah menemui orang yang bersangkutan secara langsung atau face to face. Meskipun tak semua orang mempermasalahkan hal ini, namun meminta maaf hanya melalui pesan singkat atau mungkin telepon sebenarnya kurang sopan, lho. 

2. Tidak membela diri

Pexels.com/Christina Morillo
Pexels.com/Christina Morillo

Etika penting lainnya dalam meminta maaf adalah tidak membela diri. Jika kamu melakukan kesalahan dan meminta maaf padanya namun tetap saja membela diri sendiri seolah beranggapan bahwa perbuatanmu tidak salah, maka lebih baik tidak perlu minta maaf. Sebab tindakan itu menunjukkan kalau kamu tidak paham di mana letak kesalahanmu sekaligus tidak tulus dalam melakukannya. 

3. Menggunakan bahasa dan gestur yang sopan

Pixabay.com/Mirceaianc
Pixabay.com/Mirceaianc

Kemudian hal penting lainnya dalam meminta maaf adalah dengan menggunakan gesture dan juga bahasa yang sopan. Meskipun terlihat sepele, namun kedua hal ini benar-benar berpengaruh pada kesan permintaan maafmu di mata orang lain, lho. Karena masih banyak orang yang mengabaikan ini dan asal-asalan dalam menyampaikan maafnya. 

4. Benar-benar menyesal dan tak mengulanginya lagi

Pexels.com/Mentatdgt
Pexels.com/Mentatdgt

Etika lain yang tak kalah pentingnya adalah adanya perasaan benar-benar menyesal dan tidak mengulanginya lagi. Sekali atau dua kali melakukan kesalahan mungkin masih bisa dimaklumi, akan tetapi jika terus-menerus melakukan kesalahan dan berulang kali meminta maaf tentu orang lain juga akan kehilangan simpati. Permintaan maaf diucapkan hanya seperti main-main saja. 

5. Tak mengungkitnya di kemudian hari

Pexels.com/Christina Morillo
Pexels.com/Christina Morillo

Lalu etika penting terakhir yang patut diterapkan dalam meminta maaf adalah dengan tidak mengungkitnya lagi di kemudian hari. Jadi cukup jadikan hal itu sebagai pelajaran dan tidak perlu mengangkat topik itu di masa depan karena tak semua orang nyaman mengingat kembali saat-saat tak menyenangkannya ketika disakiti atau dikecewakan, kan?

Itulah beberapa etika penting dalam meminta maaf yang sering banget diabaikan banyak orang. Jadi ingatlah ini baik-baik, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
afifah hanim
Editorafifah hanim
Follow Us