5 Filosofi Celana Dalam yang Bisa Bikin Hidupmu Lebih Berkualitas

Yakin, setiap orang memiliki kekurangan atau aibnya masing-masing. Tugas kita adalah menutup aib tersebut baik-baik agar tidak menjadi bahan konsumsi publik. Tak hanya aib sendiri yang harus dijaga, aib orang lain yang kamu ketahui pun semestinya tidak harus diumbar di depan khalayak ramai. Menjaga kekurangan atau aib sendiri, artinya kamu menghormati dan menyayangi diri sendiri.

Mau motif polkadot, bunga-bunga, loreng atau bahkan jaring-jaring sekalipun, kamu tentu tidak menceritakan ragam motif celana dalammu sendiri kepada orang lain kan? Nah, sama seperti halnya segala hal yang kamu punya, kamu tentu tidak akan memamerkannya kepada orang lain kan? 

Yuk, hindari budaya pamer demi hanya untuk mendapatkan perhatian lebih orang agar terlihat hebat. Ingat, hebat itu bukan karena sering pamer, namun hebat adalah menggunakan apa yang kamu punya untuk kebaikan dan lebih-lebih bisa berguna untuk kepentingan orang banyak.

Yakinlah, setiap orang pasti pernah melakukan sebuah kesalahan. Orang yang baik adalah orang yang meskipun sudah berbuat salah namun selalu mengiringinya dengan kebaikan. 

Seperti pakaian dalam yang akan dicuci setelah digunakan, maka segala hal buruk yang kamu lakukan sebaiknya ‘dibilas’ dengan hal-hal baik. Ikuti keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menutupi keburukanmu.

Jika kamu waras, kamu tentu tidak akan melakukan hal serupa dengan Superman yang memakai celana dalam di luar. Istilah sederhananya ‘memantaskan diri’ atau lebih tepatnya menyesuaikan kondisi pribadi dengan lingkungan sekitar. 

Adat ketimuran yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan norma semestinya harus dipegang teguh agar tetap menjadi identitas bangsa. Jangan karena alasan kemodernan zaman, kamu ikut dalam euforia budaya yang tidak pantas dan tidak sesuai dengan karakter bangsa dan diri kamu sendiri.

Harga satu buah celana dalam memang sangat variatif tergantung bahan, merek, dan kualitasnya. Ada yang hanya puluhan ribu, namun tak sedikit juga yang mencapai ratusan ribu. 

Begitu pun dengan kehidupan, ada barang kebutuhan yang harganya murah, menengah dan mahal. Ketika kamu membeli barang dengan harga mahal, kamu tidak usah memberi pengumuman kepada publik tentang harga fantastis yang kamu bayar demi hanya untuk mendapatkan ‘pengakuan’. Biarlah harga menjadi rahasia pribadi dan jangan mengharapkan secuil pun pujian dengan harta yang kamu punya untuk membeli barang-barang ‘wah’ tersebut.

Jangan lihat sisi celana dalam dari sudut negatif ya, namun apa pelajaran berharga yang bisa dipetik dari filosofi celana dalam yang biasa kamu pakai setiap hari.