Angsa merupakan hewan yang termasuk ke dalam kategori burung air berleher pendek. Kamu mungkin sudah cukup umum menjumpai angsa di berbagai daerah, sebab cukup mudah untuk menemukan hewan berwarna putih ini.
Secara umum angsa mungkin dikenal sebagai hewan yang tak mudah didekati, meski memiliki penampilan yang cantik. Tak sampai di situ saja, angsa juga ternyata mengajarkan banyak orang mengenai beberapa filosofi penting berikut ini yang dapat dipetik dari kehidupannya.
Kamu mungkin sering menemukan ada banyak sekali maskot yang menggunakan angsa sebagai simbolnya. Jika dilihat lebih jelas, memang dua angsa yang saling berdekatan seakan membentuk simbol hati. Melansir Guide Your Pet, angsa merupakan simbol dari kesetiaan, kedamaian, kepercayaan, hingga kecantikan.
Dari hal inilah maka angsa mengajarkan satu hal penting dari kehidupannya, apalagi dengan kebiasaan monogami yang dilakukannya. Angsa seakan menunjukan pentingnya kesetiaan dalam sebuah komitmen yang dimiliki oleh setiap orang.
Angsa termasuk ke dalam deretan hewan yang rutin melakukan migrasi, sehingga tidak heran bila pola hidupnya adalah berkoloni. Mengutip NWF, Gaya kehidupan angsa biasanya terdiri dari sekitar 100 ekor atau bahkan lebih. Dengan jumlah yang banyak, nyatanya angsa tetap dapat menjaga kekompakannya dengan baik.
Hal inilah yang kemudian bisa menjadi pelajaran berharga bagi banyak orang. Jika angsa saja bisa menjaga kekompakan bersama kelompoknya, maka begitu pula dengan manusia. Jangan sampai manusia justru kehilangan arah sebab keegoisan yang dimilikinya.
Salah satu ciri khas dari angsa adalah bulunya yang putih, bersih, dan tebal. Bahkan bulu-bulu lembut ini seakan menjadi karakteristik dan simbol tersendiri yang dimiliki oleh angsa. Konon bulu angsa disebut sebagai simbol dari kecantikan, kesucian, hingga rasa cinta, seperti dilansir World Birds.
Dari bulu-bulu halus yang dimiliki angsa, maka ada satu hal penting yang dapat dipetik, yaitu perasaan dan pengharapan yang dimiliki manusia. Bagaimana caranya agar tetap dapat selalu menjaga kebersihan dan kesucian hati, sehingga seakan mampu merepresentasikan simbol bulu yang dimiliki angsa.
Layaknya hewan yang berkoloni, angsa pun tentu memiliki pemimpinnya tersendiri. Namun, ada satu hal menarik yang dapat diperhatikan dari pola kepemimpinan yang dilakukan oleh angsa, yaitu sang pemimpinnya. Hal ini karena angsa ternyata saling bergantian dalam menjadi pemimpin koloni, sehingga tak hanya berpangku pada salah satunya saja.
Melalui hal inilah maka ada satu pelajaran penting yang dapat dipetik, yaitu tentang pentingnya tanggung jawab yang dimiliki oleh masing-masing orang. Itulah mengapa sebaiknya tidak saling mengandalkan satu sama lain.
Angsa termasuk ke dalam salah satu hewan yang sebetulnya cukup protektif, namun jika menyerang tidaklah begitu berbahaya. Angsa disebut-sebut mampu menyerang apabila dalam situasi yang terprovokasi atau merasa terancam, seperti dikutip Ranker. Bahkan sikap protektifnya ini dapat sangat terlihat saat menjaga anggotanya.
Dari sikap yang dimiliki angsa ini, maka ada satu nilai penting yang dapat dipetik. Pentingnya untuk saling menjaga satu sama lain, khususnya dalam keadaan yang kurang baik.
Ternyata angsa memiliki cukup banyak filosofi hidup penting yang dapat dijadikan pelajaran bagi banyak orang. Bukan hanya sekadar hewan dengan penampilan yang cantik, melainkan justru nilai-nilai yang dimilikinya secara alami. Menarik untuk diambil filosofinya, ya!