5 Filosofi Penting yang Dapat Dipetik dari Lumba-lumba, Hewan Pintar!

Berbicara mengenai hewan tercerdas memang tak lengkap jika tak menyebutkan lumba-lumba sebagai salah satunya. Hewan ini memang memiliki karakter yang aktif dan lincah, bahkan mungkin kamu pernah melihat atraksinya tersendiri.

Melansir US Whales, lumba-lumba didemonstrasikan sebagai hewan yang memiliki kemampuan khusus, sehingga peneliti setuju bahwa hewan ini sangat pintar. Bahkan dalam beberapa kondisi tertentu, lumba-lumba mampu untuk menolong manusia atau melakukan pertunjukan tertentu setelah melalui pelatihan khusus.

Dari hal ini saja dapat diambil pelajaran hidup untuk tetap berusaha keras dan saling tolong menolong dalam kebaikan. Jika lumba-lumba saja bisa menyebarkan kebaikan terhadap sesama, tentu manusia dapat melakukannya pula.

Lumba-lumba memang seakan menjadi makhluk dengan banyak sisi positif yang dapat diambil. Salah satunya dapat dilihat dari karakter fisik yang secara alami dimiliki oleh hewan ini. Mengutip Sea World, lumba-lumba memiliki bentuk fisik yang lembut dan mirip dengan tekstur karet. Dipercaya atau tidak, ternyata tekstur kulit lumba-lumba justru memberikan inspirasi untuk perancangan baju renang.

Bahkan dari hal positif yang bersumber dari sikap lumba-lumba, nyatanya bentuk fisiknya saja tetap menginspirasi orang banyak. Dari sinilah dapat diambil filosofi, bahwa lumba-lumba memang seakan menjadi hewan favorit sebab keberadaan mampu memberikan manfaat dan inspirasi tersendiri.

Sebagai hewan yang cukup sering menghabiskan waktu di laut, nyatanya lumba-lumba memang menjadi perenang yang handal. Bahkan lumba-lumba kerap disebut memiliki fleksibilitas dalam mengontrol kemampuan berenangnya dengan baik, seperti dikutip National Geographic.

Dari hal inilah dapat diambil kesimpulan bahwa memang lumba-lumba memiliki banyak kemampuan yang positif. Layaknya karakter ini, manusia juga harus memiliki kemampuan baik untuk terus berusaha memaksimalkan potensi layaknya lumba-lumba. Dengan demikian, maka ada banyak sisi positif dan keuntungan yang dapat diperoleh.

Setiap hewan biasanya memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Salah satunya tentu saja dengan lumba-lumba yang secara khusus memang gemar berkumpul dengan kawanannya. Lumba-lumba kerap disebut sebagai hewan sosial, bahkan biasanya satu koloni mereka terdiri dari 15-20 ekor lumba-lumba, seperti dikutip Smithsonian Ocean.

Dari hal ini maka bisa diambil kesimpulan bahwa lumba-lumba memang penuh dengan jiwa sosial. Tentunya manusia bisa mengambil pelajaran untuk mengikuti kehidupan sosial yang damai dan akur dari koloni lumba-lumba.

Selayaknya kebanyakan induk hewan lain, lumba-lumba juga memiliki karakter yang sangat protektif terhadap anak-anaknya. Melansir One Green Planet, lumba-lumba termasuk hewan yang pintar dalam menjaga anak-anaknya, meski biasanya di usia yang sudah mencapai 40 tahun justru hewan ini berhenti bereproduksi.

Tentunya dari karakter lumba-lumba yang satu ini, maka ada filosofi menarik yang dapat dipetik. Bersikap penyayang dan membesarkan anak-anaknya dengan sebaik mungkin tentu menjadi poin menarik untuk dicontoh oleh manusia.

Dari berbagai karakter, kemampuan, hingga fisik, ternyata ada banyak hal yang bisa ditiru dari lumba-lumba. Pembelajaran ini tentunya bisa menjadi filosofi hidup penting bagi manusia. Penuh dengan sisi positif, ya!