5 Hal Konyol dari Sifat Open Minded yang Salah Diartikan 

Hidup itu selalu ada aturan. Dan bagi orang yang berpikiran terbuka, aturan itu wajib ditaati untuk kemudahan hidup. Tapi bagaimana jika ada yang mengatasnamakan open mind agar bisa hidup sebebasnya? Tentu saja salah, karena open minded bukan berarti menjauhi nilai-nilai budaya yang ada. 

Jangan mentang-mentang kamu open minded bisa berbuat seenaknya hingga tak lagi peduli pada nilai-nilai yang ada. Sehingga semakin jauh dari kata membumi untuk menghargai budaya setempat. Padahal tetap ya, open minded tidak sembarang ada di pikiran seseorang. Perlu pikiran cerdas dan etika untuk memilikinya!

Jika kamu memakai istilah open minded untuk membenarkan suatu kesalahan itu salah total lho. Kesalahan itu berpisah jauh dari kata open minded. Harus ada sanksi atau pemberitahuan agar seseorang tidak mengulangi kesalahan yang ada. Bukan serta merta mengiyakan perbuatan salah demi alasan open minded.

Karena hidup itu perlu aturan dan sebagai manusia kita harus saling mengingatkan, maka jangan pakai istilah open minded di situasi orang lain butuh nasihat dan masukan. Merangkul mereka yang berbuat salah bukan lewat membenarkan kesalahan mereka. Tetapi lewat cara memberi ruang untuk mereka bisa berubah. 

Hidup bebas, berbuat salah, dan anti peraturan. Biasanya pelaku open minded palsu sering melakukan ketiga hal di atas. Mereka selalu menjadikan segala sesuatu itu gampang demi mencapai kepuasan yang sesaat dan seringkali melupakan soal nilai-nilai serta risiko yang ada.

Alasan open minded dipakai untuk bebas melakukan apa saja dengan cara yang lebih bergaya dan seringkali kita tertipu dengan kehalusan kata yang digunakan demi menutupi rentetan peraturan yang dilanggar. Bahkan terkadang mereka hanya menjawab satu kata saja, 'open minded'  agar mengecoh orang lain untuk membenarkan tindakan mereka yang menyimpang.

Kata-kata open minded sering digunakan oleh mereka yang terdidik dan ini kelihatan keren bagi kaum muda. Maka menggunakan istilah ini bisa mengangkat derajat seseorang karena dinilai berwawasan dan memiliki pikiran luas yang penuh ide. Tapi yakin kamu benaran open minded  bukannya ngaku-ngaku saja?

Cobalah membuktikan dengan cara memahami orang-orang di sekitarmu. Terutama keluarga, sudahkah kamu menerima mereka dengan cara yang tulus? Lalu bagaimana reaksimu jika ada orang yang kesusahan? Apakah kamu peduli? Atau sekedar melihat saja dan menganggap itu bukan urusanmu? Tanggung jawab si open minded besar juga loh!

Setiap kali pikiranmu terbuka atas ide, gagasan, atau perbedaan; maka serta merta membuka jalan untukmu lebih mawas diri. Dalam hal ini kamu lebih sering instropeksi diri karena pikiranmu terus berkutat dengan hal-hal baru yang mengharuskan kamu untuk berubah lebih baik. 

Dan tentunya kamu lebih punya mental yang kuat dan cara hidup yang lebih terarah. Karena luasnya pikiran yang kamu miliki, banyak peluang baru yang muncul sebagai sarana menjadikanmu manusia yang lebih terhormat dibandingkan yang lainnya. 

Jadi berhenti memakai istilah open minded untuk alasan-alasan yang salah hingga melanggar nilai-nilai yang ada. Memiliki pikiran yang terbuka juga perlu kerja keras lewat latihan penerimaan dan pemahaman. Dan tentu saja semua hal itu perlu ilmu. Jadi jangan asal ngaku-ngaku open minded ya!