Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pexels.com/Francesca Zama

Hayo, siapa nih di sini yang senang banget menggunakan kata 'seandainya' dan jadi memikirkan hal-hal yang gak bisa terjadi? 'Seandainya aku dulu lahir dari keluarga kaya' atau 'seandainya aku bisa mengulang waktu' dan berbagai kalimat pengandaian lainnya. Cukup manusiawi, sih kalau kita sering menggunakan kata satu ini.

Namun, jangan sampai jadi kebiasaan, ya karena sering berandai-andai akan bikin kita mengalami banyak banget kerugian. Sebaliknya, ketika kita bisa mulai berhenti menggunakan kata 'seandainya', maka ada beberapa keuntungan nih yang bisa kita dapatkan. Yuk, simak di poin berikut ini.

1. Kamu gak akan hidup dalam bayang-bayang penyesalan

pexels.com/Pixabay

Menggunakan kata 'seandainya' terlalu sering adalah pertanda bahwa ada sesuatu yang kita sesali di masa lalu. Contohnya seperti 'seandainya dulu aku belajar lebih giat' atau 'seandainya mantan aku dulu ngajak balikan' dan lainnya. Hidup dengan bayang-bayang penyesalan seperti ini gak akan ada habisnya, lho. Dan yang pasti hidup jadi terasa gak membahagiakan.

2. Kamu lebih fokus pada apa yang benar-benar terjadi ketimbang yang hanya imajinasi

unsplash/@seteales

Berandai-andai juga jadi tanda bahwa kita gak menjalani hidup ini dengan sepenuhnya. Kita hidup dalam dunia imajinasi dan gak fokus pada apa yang benar-benar terjadi. Sehingga, dengan membiasakan diri berhenti mengatakan 'seandainya', kita pun jadi bisa mencurahkan perhatian pada sesuatu yang sungguhan ada di depan mata.

3. Kamu juga lebih menghargai setiap momen yang dialami

unsplash/Ethan Hoover

Gak lagi sering berandai-andai akan membuat kita benar-benar 'hadir' secara utuh di dalam berbagai kejadian yang terjadi dalam hidup. Sehingga, kita bisa menghargai setiap momen yang dialami tanpa terganggu oleh pikiran kita yang selalu mengandaikan segala hal. Dengan begini, kita pun jadi bisa lebih menikmati hidup ini.

4. Kamu gak akan terjebak di masa lalu

unsplash/Jamie Brown

Sibuk berandai-andai dan mengimajinasikan sesuatu dengan cara yang keliru bisa membuat kita terjebak di masa lalu tanpa benar-benar kita sadari. Berharap bisa memutar waktu dan memperbaiki semua kesalahan yang sudah berlalu boleh dibilang adalah kegiatan yang membuang waktu dan gak menghasilkan apa-apa selain penyesalan. Jadi, mau sampai kapan kita terus begitu?

5. Hidupmu akan lebih tenang dan bahagia

unsplash/Courtney Cook

Coba, deh kamui mulai membiasakan diri untuk berhenti berandai-andai dan lebih menikmati momen. Rasakan betapa berharganya setiap kejadian yang kamu alami. Entah itu hal-hal menyenangkan bahkan hingga yang menyedihkan. Semuanya mengandung pembelajaran yang mungkin aja akan kita lewatkan jika terus berandai-andai akan sesuatu yang gak bisa terjadi.

Hidup tanpa penyesalan, tanpa terlalu banyak berharap pada hal-hal yang gak pasti, akan membuat kita lebih tenang. Setiap memori kita akan terisi dengan penerimaan dan keikhlasan dan yang pasti, kebahagiaan. Selain itu, lima hal pada poin di atas juga bisa kamu rasakan. Mau mencoba?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team