5 Hal tentang Ramadan yang Bikin Rindu Kampung Halaman

Bulan Ramadan penuh dengan keistimewaan dan siapa saja yang berkesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan ini akan merasa begitu bahagia. Tidaklah mengherankan jika momen “serba pertama” tentang Ramadan, seperti tarawih pertama, sahur pertama, dan buka puasa pertama ingin dilakukan bersama dengan keluarga tercinta.

Namun, tentu saja tidak semua orang dapat mencicipi nikmatnya kebersamaan ini. Mereka yang sedang berada di perantauan, baik di dalam atau luar negeri, harus puas dengan keterbatasan dalam menyambut datangnya bulan suci.

Di momen bulan puasa, rasa masakan keluarga, terutama buatan ibu, biasanya menjadi semakin istimewa. Meskipun makanan yang diolah sebenarnya sederhana, tetapi bisa membuat hati bahagia saat menyantapnya.

Namun ketika menjalani Ramadan di perantauan, kamu jadi kehilangan kesempatan untuk mencicipi rasa masakan keluarga. Tentu kamu akan merasakan sedikit kesedihan, tetapi tidak ada yang bisa dilakukan selain menerima keadaan dengan lapang dada.

Selama berlangsungnya bulan Ramadan, banyak orang melakukan tadarus atau membaca Al-Qur'an bersama-sama. Kegiatan tersebut utamanya banyak ditemukan di masjid dan menggunakan pengeras suara, sehingga lantunan ayat suci bisa terdengar jelas.

Aktivitas ini biasanya masih cenderung mudah ditemui di kampung-kampung. Oleh sebab itu, mereka yang merantau ke kota-kota besar dan selalu disibukkan dengan hiruk-pikuk keramaian sering merindukan datangnya momen ini.

Ketika memiliki kesempatan untuk menunggu datangnya azan Magrib alias ngabuburit bersama dengan orangtua, tidak jarang mereka, terutama bapak, akan memberikan nasihat. Beragam petuah kehidupan akan disampaikan dengan tujuan membuatmu jadi insan yang lebih baik.

Hal-hal sederhana semacam ini selalu berhasil membuatmu rindu ingin pulang. Meskipun bisa berbicara dengan ibu dan bapak via sambungan telepon, pertemuan secara langsung tidak akan bisa tergantikan.

Perantau dan kesendirian adalah dua hal yang sangat akrab. Bagaimana tidak, berada jauh dari keluarga artinya harus siap untuk menghadapi beragam tantangan seorang diri, termasuk saat memasuki momen bulan puasa.

Kamu yang dulu bisa menjalani aktivitas sahur, buka puasa, dan ibadah-ibadah lainnya dengan keluarga, kini harus cukup puas untuk melakoninya sendiri atau bersama dengan kawan-kawan yang juga sedang berjuang. Walaupun begitu, semuanya tetap harus disyukuri agar selalu menjadi berkah bagi kehidupan.

Semoga keadaan jauh dari keluarga dan rindu terhadap kampung halaman ini tidak mengurangi kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk dan ikhlas. Tingkatkan kesabaran hingga momen pulang kampung dan melepas rindu itu tiba.

Yakinlah bahwa perjuanganmu terpisah dari keluarga saat ini akan mendatangkan banyak berkah di masa depan. Selain itu, jangan lupa untuk hubungi orang-orang terdekat secara rutin agar rasa rindumu bisa terobati.