5 Hal yang Bikin INFJ Sering Merasa Kelelahan, Emosinya Mudah Terserap

- INFJ sering merasa kelelahan karena terlalu sering memikul emosi orang lain dan merasa bersalah jika tidak bisa membantu semua orang.
- Mereka terjebak dalam idealisme dan ekspektasi tinggi, sehingga mudah merasa kecewa dan kehilangan semangat.
- INFJ sulit menolak permintaan orang lain, fokus pada makna dan hubungan emosional, serta sering menahan perasaan sendiri.
Tipe kepribadian INFJ dikenal sebagai The Advocate, sosok yang peka, bijak, dan punya empati luar biasa. Mereka sering jadi tempat curhat banyak orang karena bisa memahami perasaan tanpa harus dijelaskan panjang lebar. Tapi di balik sisi lembut itu, INFJ sering menyimpan kelelahan emosional yang gak disadari orang lain.
Kelelahan ini bukan karena kurang tidur, tapi karena terlalu banyak merasakan. Mereka bisa ikut sedih saat orang lain terluka, bahkan saat masalah itu bukan miliknya. Yuk, simak lima hal yang bikin INFJ sering merasa lelah secara mental dan emosional, biar kamu bisa lebih memahami mereka dengan lebih baik!
1. Terlalu sering memikul emosi orang lain

INFJ punya empati yang tinggi sampai-sampai mereka bisa menyerap energi emosional orang lain. Saat seseorang di sekitar mereka sedih, INFJ ikut merasakan duka itu seolah dialami sendiri. Hal ini membuat mereka cepat kelelahan karena terus menanggung beban emosional yang bukan miliknya.
Mereka juga sering merasa bersalah jika gak bisa membantu semua orang. Padahal, menanggung perasaan orang lain secara terus-menerus bisa menguras energi batin. Akibatnya, INFJ sering butuh waktu menyendiri untuk menenangkan diri dan mengembalikan keseimbangan emosinya.
2. Terjebak dalam idealisme dan ekspektasi tinggi

Sebagai tipe idealis, INFJ sering menuntut dirinya untuk selalu melakukan hal yang benar. Mereka punya visi besar tentang dunia yang damai, adil, dan penuh kasih, tapi kenyataan gak selalu seindah itu. Perbedaan antara harapan dan realita sering membuat INFJ merasa kecewa dan kehilangan semangat.
Mereka ingin segalanya berjalan sempurna, baik dalam pekerjaan, hubungan, maupun kehidupan pribadi. Ketika hal itu gak sesuai harapan, INFJ mudah merasa gagal. Padahal, mereka hanya perlu menerima bahwa tidak semua hal bisa dikendalikan sepenuhnya.
3. Terlalu lama menahan perasaan sendiri

INFJ lebih sering memendam perasaannya karena gak ingin membebani orang lain. Mereka pandai menenangkan semua orang, tapi lupa menenangkan diri sendiri. Akibatnya, perasaan itu menumpuk dan akhirnya meledak dalam bentuk kelelahan emosional.
Kebiasaan ini bikin mereka tampak tenang di luar, padahal di dalam sedang berjuang keras. INFJ sering merasa sendirian karena jarang ada yang benar-benar memahami kedalaman perasaan mereka. Butuh keberanian besar bagi mereka untuk mulai terbuka dan membiarkan orang lain tahu apa yang sebenarnya dirasakan.
4. Sulit menolak permintaan orang lain

INFJ punya hati lembut yang sulit mengatakan “tidak”. Mereka takut mengecewakan orang lain, meski itu berarti mengorbankan dirinya sendiri. Akibatnya, mereka sering terjebak dalam rutinitas yang melelahkan dan gak punya waktu untuk diri sendiri.
Sikap terlalu pengertian ini justru membuat mereka mudah kehabisan energi. INFJ perlu belajar bahwa menolak bukan berarti egois, tapi bentuk menjaga diri. Dengan begitu, mereka bisa tetap membantu orang lain tanpa kehilangan keseimbangan pribadi.
5. Terlalu fokus pada makna dan hubungan emosional

INFJ gak suka hal yang dangkal. Mereka selalu mencari makna mendalam dalam setiap hubungan dan pengalaman hidup. Namun, kebiasaan ini kadang membuat mereka overthinking dan sulit menikmati momen yang sederhana.
Karena terlalu fokus pada makna, INFJ bisa terseret dalam beban emosional yang berat. Mereka terus menganalisis perasaan, kata-kata, dan situasi yang mungkin sebenarnya gak perlu dipikirkan sedalam itu. Padahal, melepaskan sedikit kendali justru bisa membuat hidup terasa lebih ringan dan menenangkan.
INFJ memang punya hati yang indah, tapi terlalu banyak merasakan bisa jadi bumerang untuk diri sendiri. Mereka perlu belajar menyeimbangkan empati dengan batas sehat agar gak terus kelelahan secara emosional. Yuk, kalau kamu seorang INFJ, ingat bahwa menjaga diri sendiri bukan egois, tapi bentuk cinta paling tulus untuk dirimu sendiri.