5 Hal yang Bikin Orang Enggan Menceritakan Masalahnya, Kamu Juga? 

Dia hanya akan menceritakan masalahnya pada orang lain sebagai opsi terakhir. Itu saat dia benar-benar sudah gak mampu mengatasinya seorang diri. Sejauh dia merasa masih sanggup, dia berpikir buat apa juga menceritakannya ke orang lain?

Nanti malah hanya memberati pikiran orang lain sebab setiap orang pasti punya masalah. Atau, mendapatkan terlalu banyak saran yang sebenarnya gak diperlukannya. Padahal kalau saran gak diikuti, mungkin pemberinya akan kecewa. Malah ribet, kan?

Buat sebagian orang, menceritakan masalah pada orang lain justru membuat pikiran dan perasaan mereka gak bisa lekas tenang. Makin sering diceritakan dan makin banyak orang yang menjadi tempat mereka bercerita, itu tak ubahnya air sungai yang terus diaduk.

Lumpur yang seharusnya mengendap seiring waktu malah mengeruhkan air. Sebaliknya, dengan gak menceritakan masalah ke siapa-siapa, mereka bisa berpikir dengan tenang. Solusi pun akan lebih cepat ditemukan.

Selagi bagi banyak orang menceritakan masalah itu sesuatu yang biasa banget, ada pula yang gak merasa demikian. Dalam beberapa masalah, mereka memilih untuk menyimpannya rapat-rapat karena mengkhawatirkan penilaian orang pada diri mereka.

Misal, masalah keuangan. Orang yang enggan menceritakan masalah keuangan mungkin gak mau serta-merta dicap malas bekerja atau gak bisa mengelola keuangan dengan baik. Juga gak ingin ceritanya ditangkap sebagai keluhan, seolah-olah ia meminta orang lain memecahkan masalah itu.

Bila seperti ini, sebenarnya dia juga ingin menceritakan masalahnya. Namun yang lebih penting baginya bukanlah menceritakannya atau gak, tetapi pada siapa ia akan menceritakannya? Dia cuma gak mau bercerita pada orang yang gak tepat.

Lalu siapakah orang yang dirasanya tepat? Itu ialah orang yang memiliki keahlian sesuai dengan masalah yang dihadapinya. Misal, ketimbang menceritakan masalah rumah tangganya pada teman atau saudara, ia lebih suka mendatangi konsultan pernikahan jika ada.

Terkesan gak percaya amat sama orang-orang terdekatnya? Yah, itu memang haknya bukan? Pun bercerita pada orang yang tepat memang penting untuk mencegah masalah tersebar ke mana-mana dan lebih mungkin mendapatkan saran yang tepat.

Misalnya, seperti disebutkan dalam poin sebelumnya, masalah yang seharusnya dirahasiakan malah tersebar ke mana-mana. Bikin dia malu berat dan tambah repot mengurusnya. Bisa juga habis cerita justru disalahkan.

Padahal, orang menceritakan masalahnya sedikit banyak tentu mengharapkan dukungan. Maka ketimbang hal yang sama terulang, dia lebih suka memendamnya. Ini terasa lebih aman baginya, menghindarkannya dari berbagai risiko.

Ternyata macam-macam kan, penyebab orang enggan menceritakan masalahnya? Semoga dengan mengetahui 5 hal di atas, kamu jadi lebih bisa memahaminya. Atau, kamu juga seperti ini?