Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pexels.com/@dariabuntaria

Krisis identitas diri pertama kali dicetuskan oleh psikolog asal Jerman, Erik Erikson. Ia menyatakan bahwa krisis identitas diri tidak terjadi di masa remaja saja, tetapi juga pada orang dewasa bahkan paruh baya. Kondisi psikolog ini muncul seiring bekembangnya kehidupan manusia dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.

Krisis identitas diri merupakan hal yang wajar terjadi. Namun, apabila tidak disikapi dengan bijak kondisi ini akan memunculkan berbagai masalah fisik hingga psikis. Apalagi jika terjadi pada usia remaja dimana masa-masa mencari identitas diri dan keingintahuan yang tinggi. Lantas bagaimana cara kita menghadapi fase krisis identitas diri? Yuk simak penjelasannya berikut ini.

1. Menerima dengan sadar diri

pexels.com/@lolarussian

Menerima secara sadar sedang mengalami di fase krisis identitas diri merupakan hal pertama yang harus dilakukan. Apabila hal tersebut tidak dilakukan maka akan menimbulkan konflik dalam diri. Mengakui secara terbuka kepada orang-orang terdekat bukanlah aib. Bahkan hal tersebut tidak menutup kemungkinan bisa menjadi solusi bagi permasalahan yang terjadi dari masukan orang-orang terdekat yang mungkin saja telah mengalami fase tersebut.

2. Mengenali diri sendiri

Editorial Team

Tonton lebih seru di