5 Hal yang Bisa Dipelajari dari Altruis Sejati, Ikhlas Membantu

Ada kalanya ketika ingin menolong orang lain, kita masih melihat siapa orang yang meminta bantuan. Apalagi, jika orang tersebut bukanlah orang yang ingin kita bantu, tentu malah jadi enggan menolongnya.

Berbeda dengan seorang altruis. Dia adalah orang yang segera tanggap ketika orang lain membutuhkan bantuannya. Entah siapa pun yang membutuhkan, dia pasti bersedia membantunya. Bahkan dia gak pernah memandang status orang yang ingin dia bantu.

Sudah sewajarnya kita pernah mengungkit kebaikan orang lain. Meskipun hanya hal sepele, kita pasti akan ingat sampai kapan pun. Terkadang, kita pun juga ingin mengharap imbalan ketika sudah berbuat baik.

Lain cerita dengan seorang altruis. Mereka tergolong orang yang tulus dan ikhlas ketika memberi. Bahkan tak jarang mereka rela berkorban untuk orang lain tanpa meminta imbalan.

Rasa egois dan selalu ingin mementingkan diri sendiri pasti ada dalam diri seseorang. Namun, rasa itu tak boleh mendominasi dan harus bisa ditekan. Namun, sering kali rasa itu sangat sulit dikendalikan dan bisa jadi sifat negatif yang terus ada dalam diri.

Ada saatnya kita perlu belajar kepada seorang altruis. Sebab, mereka selalu berusaha menurunkan egonya. Dia juga tak segan-segan untuk mengalah demi kepentingan bersama.

Banyak hal yang sudah kita lakukan nyatanya tidak membuat kita mudah untuk bersyukur. Masih ada saja hal-hal yang kurang kita syukuri, padahal banyak orang di luar sana yang masih kekurangan.

Sifat seperti inilah yang harus segera kita hindari. Kita perlu belajar pada seorang altruis. Mereka selalu berusaha untuk memberikan dampak positif pada orang lain. Hal ini dikarenakan, mereka sering menolong orang yang kesulitan, membuat mereka lebih banyak bersyukur dengan apa yang dimiliki.

Tanpa kita sadari, ada kepuasaan tersendiri ketika kita berhasil menolong orang yang sedang kesusahan. Perasaan ini wajar muncul pada seseorang yang memiliki sifat empati yang tinggi. Mereka merasa puas melihat orang lain bahagia karena bantuannya.

Sifat seperti inilah yang bisa kita tanamkan mulai sekarang. Tidak perlu memikirkan bagaimana hasilnya. Selama kita ikhlas dan bisa membuat orang lain bahagia, tak masalah. Kebahagiaan yang dirasakan orang lain karena bantuan kita, tak sengaja juga membuat kita ikut bahagia.

Menjadi seseorang yang baik bukan hal yang mudah. Ada saatnya kita lelah menjadi orang baik. Namun, tidak ada salahnya kita mencoba. Harus diingat, ketika kita sering menanamkan kebahagiaan, pasti akan membuahkan hasil yang baik pula.

Jangan pernah merasa kebaikan yang kita berikan akan sia-sia. Sebab, kita tidak tahu bagaimana hasil yang sudah kita tanam kelak. Jadi, gak ada salahnya kita belajar untuk terus berbuat baik kepada orang lain.