Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi merasa burn out (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi merasa burn out (pexels.com/MART PRODUCTION)

Pernah merasa hidupmu jalan di tempat? Kamu bangun pagi, menjalani hari seperti biasa, lalu tidur tanpa merasa ada yang berubah. Hari-hari terasa datar. Rencana masa depan kabur. Semangat? Entah ke mana.

Tenang, Perasaan ini manusiawi. Bahkan orang paling sukses pun pernah mengalaminya. Yang penting bukan menghindari rasa itu, tapi tahu bagaimana meresponsnya. Berikut ini 5 hal yang bisa kamu coba saat merasa hidupmu gak ke mana-mana supaya kamu bisa kembali melihat arah dan makna dalam perjalananmu.

1. Evaluasi tanpa menghakimi

ilustrasi melakukan evaluasi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kadang kita merasa stuck bukan karena kita malas, tapi karena kita gak benar-benar tahu kenapa kita merasa begitu. Coba ambil waktu sebentar untuk refleksi. Tulis di jurnal atau catatan: Apa yang bikin kamu merasa buntu? Apa yang kamu harapkan, tapi belum terjadi?

Lakukan ini tanpa menghakimi diri sendiri. Jangan langsung bilang "aku gagal" atau "aku gak berguna." Fokus pada pemahaman, bukan penilaian. Dengan begitu, kamu bisa mulai melihat akar masalahnya apakah kamu bosan, takut gagal, kehilangan arah, atau hanya kelelahan?

2. Buat tujuan kecil yang realistis

ilustrasi membuat tujuan yang realistis (pexels.com/Ivan Samkov)

Sering kali kita merasa hidup gak bergerak karena kita menargetkan hal-hal besar tapi gak punya langkah konkret untuk mencapainya. Mulailah dari tujuan kecil bangun lebih pagi 30 menit, baca 10 halaman buku per hari, kirim satu lamaran kerja seminggu.

Tujuan kecil terasa bisa dicapai, dan saat kamu berhasil melakukannya, otakmu memberi sinyal positif: "Aku bisa bergerak." Rasa puas dan percaya diri ini akan perlahan membentuk kembali momentum yang kamu butuhkan.

3. Ubah rutinitas, sekecil apapun

ilustrasi belajar secara daring (pexels.com/Michelangelo Buonarroti)

Rasa buntu sering muncul karena kita terlalu tenggelam dalam pola yang sama setiap hari. Coba ubah sesuatu, sekecil apa pun. Ganti rute perjalananmu, coba aktivitas baru di akhir pekan, atau belajar keterampilan baru secara daring.

Perubahan kecil bisa menyegarkan pikiran dan membuka perspektif baru. Kadang, kita gak perlu mengganti seluruh hidup, cukup menggoyang sedikit rutinitas untuk kembali merasakan bahwa kita hidup dan berkembang.

4. Cerita ke orang yang bisa dipercaya

ilustrasi bercerita ke seseorang (pexels.com/Arina Krasnikova)

Kamu gak harus menanggung semuanya sendiri. Coba ceritakan apa yang kamu rasakan ke orang yang bisa mendengarkan tanpa menghakimi teman, keluarga, mentor, atau bahkan konselor. Kadang kita hanya butuh didengar agar pikiran lebih jernih.

Berbicara membantu kita menyusun ulang emosi dan pikiran yang berantakan di kepala. Dan kamu mungkin akan terkejut: banyak orang yang ternyata pernah atau sedang merasa sama. Kamu gak sendiri.

5. Berbuat baik untuk orang lain

ilustrasi berbuat kepada orang lain (pexels.com/Thirdman)

Ini mungkin terdengar tidak langsung berkaitan, tapi berbuat baik bisa jadi jalan keluar dari perasaan stagnan. Ketika kamu membantu orang lain walau hanya dengan hal kecil seperti menyapa dengan ramah, memberi nasihat, atau berbagi sesuatu kamu merasa berguna.

Rasa “hidupku berarti” kadang muncul bukan dari apa yang kita capai, tapi dari apa yang bisa kita berikan. Dengan memberi makna bagi orang lain, kamu perlahan akan menemukan kembali makna bagi dirimu sendiri.

Merasa hidup gak ke mana-mana bukan tanda kegagalan. Itu sinyal bahwa kamu sedang butuh ruang untuk tumbuh. Jangan terburu-buru menyelesaikan semuanya. Coba satu langkah kecil, satu kebiasaan baru, atau satu percakapan yang jujur.

Hidup tidak harus selalu penuh pencapaian. Kadang, cukup dengan bertahan, bernapas, dan mencoba sedikit lebih baik dari kemarin, itu sudah berarti kamu sedang berjalan. Dan perlahan, arahmu akan terlihat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team