5 Hal yang Dilewatkan Tanpa Sadar saat Hidupmu Berjalan Terlalu Cepat

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, segalanya memang membutuhkan uang. Namun, bukan berarti demi mengejar materi, harus mengorbankan kesehatan bukan? Toh, jika sudah terkena sakit kronis seperti kanker atau jantung, punya uang segunung pun tidak ada gunanya.

Oleh karena tu, penting untuk merawat dan menjaga kesehatan. Jangan menyepelekan dan bekerja keras untuk materi saja. Ingat, uang masih bisa dicari, sedangkan tubuh yang sakit akan sulit kembali menjadi sehat jika sudah terkena penyakit kritis. Mampu berobat dengan perawatan mahal sekalipun, itu hanya bisa menunda kematian, bukan untuk menyembuhkan.

Sadarkah kamu bahwa waktu terasa cepat berlalu? Anak yang dulu masih menyusui, kini sudah beranjak dewasa. Jika kamu melewatkan pertumbuhannya, pasti ada rasa aneh yang membuatmu seperti tak mengenali anak sendiri. Ini disebabkan tidak adanya bonding atau kedekatan emosional yang terjadi antara orangtua dan anak.

Anak lebih sering bersama pengasuhnya atau waktu efektifnya lebih banyak dihabiskan di tempat penitipan anak. Cobalah luangkan waktu berada di sampingnya. Masa golden age merupakan periode krusial yang sayang jika dilewatkan. Orangtua harus sedikit berkorban, karena masa kanak-kanak tidak bisa diulang kembali.

Hal lain yang sering dilewatkan tanpa disadari adalah tak mengunjungi orangtua. Jangankan berkunjung, bertanya kabar pun tidak. Rumah padahal berjarak dekat, tapi karena alasan sibuk dengan pekerjaan, hobi dan urusan keluarga, orangtua pun hanya bisa pasrah menyimpan rasa rindu.

Sempatkanlah waktu untuk sekadar menelepon menanyakan kabar ayah dan ibu. Jangan menunda-nunda memberikan perhatian kepada orangtua sebelum semuanya terlambat dan menjadi penyesalan seumur hidup.

Kesibukan yang padat, membuat sampai tak ada waktu lagi untuk menyalurkan hobi. Padahal, melakukan aktivitas yang disenangi bisa menghibur dan mengurangi stres, lho. Mengisi waktu luang dengan melakukan hobi yang disenangi, bisa bikin lebih bersemangat untuk mulai bekerja lagi.

Cukup luangkan waktu sejenak untuk melaksanakan hobi. Selain sebagai media untuk menyalurkan passion, hobi juga bisa menambah penghasilan, memperluas pengetahuan serta menambah relasi dengan orang-orang yang memiliki hobi yang sama.

Selain keempat hal tersebut, ternyata sisi spiritual pun terlewatkan juga. Dengan alasan lelah, tiap kali melewatkan kesempatan untuk beribadah. Sekali, dua kali, akhirnya keterusan. Agama pun hanya tercatat pada KTP, secara praktik nol besar.

Padahal, dengan beribadah sekaligus mengingatkan arti bersyukur dan menciptakan kerukunan dalam keluarga. Jangan jika ada maunya, sudah kepepet, butuh pertolongan mendesak, barulah pergi ke tempat ibadah.

Sah-sah saja mengejar materi, tapi alangkah baiknya jika melambatkan sejenak ritme hidupmu dengan memperhatikan kelima hal di atas. Gak mau, kan, menyesal di kemudian hari?