5 Hal yang Harus Diingat Ketika Berdiskusi dengan Orang yang Lebih Tua

Kadang diskusi bersama orang yang lebih tua punya banyak kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya banyak ilmu yang bisa kita serap dari pengalaman lawan diskusi. Dan kekurangannya kadang kita sebagai anak muda merasa disudutkan dengan banyaknya pengalaman dari lawan diskusi.

Ingat sejengkel-jengkelnya kamu, tetap jaga lisanmu dari ucapan seperti "woy", "apa kamu!"  serta kalimat-kalimat yang mengarah ke arah kasar. Hormati saja pendapat mereka yang lebih tua darimu. Toh, mendengarkan lalu menyampaikan secara baik-baik bukanlah hal yang salah.

Sejak kecil tentu kita diajarkan untuk selalu hormat dengan orang yang lebih tua. Begitu juga dalam diskusi. Walau kamu merasa diri lebih pintar hingga sangat pintar sampai kamu menuding lawan diskusimu bukanlah siapa-siapa dan tak berilmu.

Ingat ajaran para orang tua, hormati mereka yang lebih tua. Dalam diskusi memang kadang berujung meningkatnya emosi terkait argumen yang sering bersinggungan. Satu yang pasti jangan sampai gesturmu menjadi liar. Menunjuk hingga mengacungkan jari ke orang yang lebih tua dalam diskusi adalah hal yang memalukan dan tak beradab.

Diskusi diadakan untuk membahas suatu persoalan agar mendapatkan titik terang. Diskusi bukan ajang pamer jabatan, kekuasaan hingga merendahkan orang lain. Apalagi jika lawan diskusi adalah mereka yang lebih senior dan berumur.

Hormati saja pendapat mereka jika tidak sesuai denganmu. Jangan langsung menuding bahwa mereka tidak berilmu dan bukan ahli hingga kamu merasa kamulah yang terhebat di dalam diskusi tersebut.

Diskusi ada untuk saling lempar argumen dan mencari jawaban terkait pokok persoalan. Bukan untuk berlomba menjadi yang terpintar. Jangan ketika lawan diskusimu yang lebih tua sedang berbicara dan kamu merasa itu adalah argumen yang tidak benar lantas kamu langsung main potong saja atau langsung main sanggah saja.

Kebenaran kadang hadir dari opini yang lahir dari rahim pikiran individu. Kebenaranmu dan kebenaran orang lain mungkin punya wajah yang berbeda. Jadi hargai saja, jangan main sanggah secara sepihak.

Sebagai orang yang lebih muda tentu banyak gejolak yang ingin dikeluarkan mulai dari ilmu yang merasa lebih banyak, kecerdasan yang dinilai lebih, hingga merasa diri ini lebih bermartabat dari orang lain. Sehingga ketika berdiskusi dengan orang yang lebih tua, pikiran para orang yang lebih muda menganggap bahwa orang yang lebih tua punya pikiran yang kolot. Dalam diskusi hindari pemikiran tersebut. Semua sama rata dalam hal ilmu dan argumen.

Ketika kamu terus membiarkan pikiran tersebut maka hasilnya hanya emosi meledak dengan omong kosong yang sering kamu lontarkan. Hindari itu. Beradab lebih utama ketimbang tak berakal dan pongah dengan kepintaran.

Dalam diskusi apa pun bisa terjadi. Emosi yang memuncak, saling silang pendapat hingga yang paling parah adanya adu fisik. Namun hindarilah hal tersebut. Apalagi jika kawan diskusimu adalah orang yang lebih tua.

Seberapa pun merasa pendapat mereka itu tidak nyambung atau tidak sesuai dengan kebenaranmu. Tetap utamakan attitude dan adab dalam berdiskusi. Jangan jadi manusia purba yang tak tahu adab ketika berbicara dengan orang tua. Apalagi dalam diskusi.