Membeli sebuah barang yang diinginkan adalah salah satu bentuk apresiasi atas kerja kerasmu. Namun, apabila barang yang dibeli adalah barang mewah dimana tingkat kebutuhannya pun tidak begitu penting, malah hanya akan membuatmu boros dan membengkaknya pengeluaranmu.
Banyak hal yang membuat seseorang terdorong untuk membeli suatu barang terlepas barang itu benar-benar dibutuhkan atau tidak. Mengontrol keinginan belanja itu penting untuk menyelamatkan keuanganmu. Kamu harus menghindari pengaruh yang membuatmu terus-terusan ingin belanja. Lima hal yang mempengaruhi keinginan belanjamu ini harus segera dihindari.
5 Hal yang Mempengaruhi Keinginan Belanjamu Tidak Terkontrol

1. Pengaruh influencer
Seorang influencer selalu memberikan review-nya atas produk yang ia pakai. Beragam respon dan manfaat yang ia rasakan akan diberitahukan kepada para pengikutnya. Bagi pengikut yang memiliki penasaran tingkat tinggi akhirnya terpengaruh untuk mencoba produk yang sama.
Padahal setiap orang akan merasakan hal yang berbeda akan sebuah produk. Seperti misalnya produk skincare. Seorang influencer yang merasa cocok untuk sebuah skincare akan semangat untuk post, namun apakah produknya akan bereaksi sama denganmu? Semua tergantung kecocokan masing-masing.
Ketika sudah terlanjur membeli karena pengaruh influencer, dan ternyata tidak cocok. Ujung-ujungnya produk tersebut hanya terpajang manis di meja rias atau lemarimu.
2. Pengaruh bentuk barang yang lucu
Wanita memang menyukai barang-barang lucu. Hal ini menjadi salah satu kebiasaan yang kerap terjadi saat belanja. Menjadikan alasan barang lucu sebagai pilihan dalam memutuskan belanja adalah hal yang harus dihindari.
Keinginan belanja sesaat hanya dengan melihat bentuk barang yang lucu bisa menimbulkan sifat boros. Berapa banyak toko yang menjual barang-barang lucu? Jika terus dituruti, yang ada malah semua akan kamu koleksi tanpa ada manfaatnya kecuali untuk sesaat.
3. Pengaruh ikut-ikutan teman
Tidak dapat dimungkiri, lingkungan juga berpengaruh terhadap keinginan belanja seseorang. Melihat teman-teman yang membeli suatu barang keluaran terbaru membuat beberapa orang terpancing untuk ikut membelinya.
Jika kebiasaan ini tidak dikendalikan, akan membuat keuanganmu boncos. Barang yang dibeli hanya karena ikut-ikutan cuma jadi ajang pamer satu sama lain tanpa memikirkan manfaat jangka panjang dari barang tersebut.
4. Pengaruh diskon
Potongan harga yang ditawarkan penjual untuk menarik perhatian konsumen memang selalu berhasil. Tanpa pikir panjang, mereka yang melihat angka diskon langsung tergiur untuk membeli sebuah barang.
Padahal, barang yang akan dibeli belum tentu dibutuhkan saat itu. Pengaruh diskon ini tentunya akan terus membuat konsumen terus-terusan belanja, apalagi setiap ada tanggal dan hari besar maka diskon yang diberikan pun menjadi lebih banyak.
5. Pengaruh gaya hidup
Menuruti gaya hidup tidak akan ada habisnya. Membeli suatu barang agar terlihat lebih keren dibanding teman-temanmu. Gaya hidup yang terlalu mewah dan tidak diimbangi dengan penghasilan yang lebih besar hanya akan berdampak pada ketidakstabilan keuanganmu.
Mengendalikan pengeluaran karena faktor gaya hidup mewah adalah salah satu solusi agar keuanganmu tetap stabil. Cobalah menahan diri untuk tidak terpengaruh gaya hidup mewah yang ada di sekitarmu. Kamu bisa membatasi diri dengan mereka yang memang tidak sejalan dengan caramu dalam membeli suatu produk.
Belanja memang sudah seperti kebiasaan orang-orang dalam menghabiskan uangnya baik untuk kebutuhan pokok maupun kebutuhan mewah. Namun, dalam membelanjakan uangmu sebaiknya buat dulu list barang yang sekiranya memang sangat dibutuhkan. Alih-alih membeli barang mewah yang masa pakainya terkadang terbatas oleh trend, lebih baik uangmu kamu simpan atau investasikan untuk masa depan.