5 Hal yang Perlu Diteladani Anak Muda dari Film 'A Man Called Ahok'

Sebagian besar prinsip hidup Ahok dia pelajari dari sosok ayahnya, Kiem Nam. Lahir sebagai anak pengusaha tambang timah membuat Ahok kecil akrab dengan urusan bisnis sang ayah. Ketika dihadapkan pada suatu masalah, Kiem Nam menunjukkan pada Ahok kecil bahwa keberanian harus selalu ada dalam diri.

Jangan takut bertindak jika perbuatan kita mengacu pada kebenaran. Gak apa-apa dijauhi karena membela kebenaran, daripada terbawa arus yang salah demi cari aman.

Banyak godaan untuk berbuat curang dalam bisnis yang dia jalani. Tapi Kiem Nam selalu berusaha jujur dan menanamkan prinsip ini pada semua anaknya.

Dia sering mengajak Ahok mengurus keuangan proyek. Jika menemukan kecurangan yang dilakukan anak buahnya, Kiem Nam gak segan menegur. Sebagai contoh untuk Ahok dan anak-anaknya yang lain.

Betapa pentingnya kejujuran dalam hidup ini. Godaan pasti datang dari mana saja, tapi kesuksesan hanya memihak orang-orang yang jujur.

Meski terpandang sebagai tauke atau orang kaya di kampungnya, Kiem Nam gak pernah memanjakan keluarga dengan harta. Semua penghasilan dari bisnisnya digunakan untuk investasi, pendidikan anak dan menolong sesama.

Kiem Nam berpesan pada istrinya, 

"Sebanyak apa pun harta diwariskan untuk anak-anak, kelak pasti habis. Tapi ilmu yang aku ajarkan meski sedikit, akan bermanfaat bagi mereka di kemudian hari."

Prinsip inilah yang membuat Ahok dan adik-adiknya tumbuh menjadi sosok pintar nan terpelajar. Ayah mereka mengajarkan bisnis dan banyak pelajaran hidup sejak kecil. Benar memang, harta bisa habis tapi ilmu yang bermanfaat akan terus terkenang.

Semasa hidup, Kiem Nam mendedikasikan seluruh kemampuannya untuk membantu sesama dan memajukan kampung. Dia ingin kehidupan layak gak cuma memihak pada keluarganya. Kalau bisa, semua warga kampung bisa mendapat fasilitas pendidikan, kesehatan dan terbebas dari kemiskinan.

Cita-cita ini yang dititipkan Kiem Nam pada Ahok, dan menjadi motivasi terbesarnya masuk ke dunia politik. Ahok dilatih sejak kecil untuk terus berbuat baik tanpa mengharap balasan atau pujian.

Hidup sering diibaratkan seperti roda yang berputar. Gak selalu di atas, kadang ada kalanya kita berada di bawah. Seperti itu juga kondisi bisnis tambang Kiem Nam. Ada masa-masa sulit di mana keuangan keluarga menipis, hasil tambang hanya mampu mencukupi honor pegawai.

Tapi Kiem Nam tetap menyisihkan sebagian untuk berbagi. Dia gak menolak warga kampung yang datang ke rumah karena kesulitan biaya. Asal anak istrinya masih bisa makan, dia tetap membantu orang lain.

Ini yang perlu kita teladani bersama, bahwa gak perlu menunggu banyak harta untuk berbagi dengan sesama. Sesulit apa pun, bantu orang lain sesuai kemampuanmu.

Pesan moral yang bagus banget kan? Wajib diterapkan para generasi muda nih.