5 Hikmah yang Bisa Dipetik dari Musibah Bencana Alam, Yuk Introspeksi!

Indonesia sudah terkenal sekali dengan keindahan alam serta tanahnya yang subur. Kendati demikian, kondisi tersebut bukannya tanpa konsekuensi. Di antara harga yang mesti dibayar, yakni Indonesia merupakan salah satu negara yang jadi ‘langganan’ bencana alam. Mulai dari gempa bumi, tsunami, longsor, hingga erupsi gunung berapi.
Sejatinya tiap orang tentu berharap bisa tinggal di lingkungan yang aman-mana saja. Namun, terkadang kita gak bisa menduga bencana alam tiba.
Saat bencana alam terjadi, apalagi ketika menimbulkan kerugian materil bahkan sampai memakan korban jiwa tentunya kondisi psikologis gak akan baik-baik aja. Kendati demikian, dibalik duka yang terjadi sebenarnya ada hikmah dari bencana alam yang bisa dipetik. Seperti yang akan diulas berikut ini.
1. Mencegah dari sikap sombong

Berkutat dengan rutinitas sehari-hari dan terpapar dengan berbagai tuntutan duniawi sering membuat orang merasa segala sesuatu bisa dilakukan sendiri. Satu sisi pola pikir seperti ini memang bagus karena bisa mendorong kamu jadi mandiri. Hanya saja, kalau kebablasan bisa bikin kamu jadi makhluk yang sombong.
Hikmah dari bencana alam bisa jadi pengingat diri bahwa sehebat-hebatnya manusia tetap aja gak bisa mengontrol semuanya. Ada kekuatan Maha Dahsyat yang gak bisa kamu kendalikan. Dengan demikian, kamu jadi sadar diri dan gak lagi merasa pantas untuk bersikap angkuh.
2. Mendekat kembali pada Tuhan

Harus kehilangan harta yang sudah susah payah dicari, atau bahkan kehilangan orang yang dicintai akibat bencana alam bisa membuat kondisi mental seseorang down. Sisi positifnya, justru akibat beban mental yang berat ini bikin kamu jadi pasrah dan ikhlas menerima keadaan.
Kepasrahan ini membuat kamu menyerahkan sepenuhnya semua urusanmu pada Tuhan. Tanpa sadar, justru kondisi tersebut bikin hatimu jadi damai dan lapang.
Gak hanya itu, kesadaran bahwa ternyata kamu gak bisa mengendalikan semuanya juga bikin kamu jadi berharap penuh pada keputusan Tuhan. Sisi baiknya, kamu yang dulunya malas ibadah karena merasa ‘gak guna’, sekarang jadi berusaha mendekat dan ‘merayu’ Tuhan dengan berbagai doa agar bisa melewati cobaan ini dengan kuat dan berbagai keinginanmu bisa terwujud.
3. Pentingnya keluarga

Banyak orang baru sadar betapa berharganya sesuatu ketika sudah kehilangan. Ini pun terjadi pada sanak famili. Waktu masih tinggal bersama, selalu bertengkar dan ada aja yang dikeluhkan. Papa begini, mama begitu, pokoknya yang terlihat selalu kekurangan mereka.
Giliran sudah tiada karena musibah, barulah tersadar bahwa kehadiran keluarga begitu berharga. Tidak ada lagi omelan ibu yang sejatinya merupakan wujud rasa cinta pada anaknya. Tidak ada lagi sosok ayah yang kerap melarang ini itu yang kalau dipikir-pikir lagi ada benarnya. Maka itu, mumpung keluarga masih ada dan lengkap sayangi mereka dengan baik, ya.
4. Menjadi manusia yang lebih berempati

Mungkin sebelum bencana alam kamu termasuk pribadi yang cuek. Gak terlalu peduli dengan sekitar, bahkan bisa dibilang pelit. Baik pelit secara materi, maupun non materi.
Semenjak terjadinya musibah dan dibantu banyak orang bikin kamu sadar bahwa manusia gak bisa hidup egois. Selalu ada masa ketika kamu butuh pertolongan orang lain, dan ini mengubah perilakumu jadi lebih welas asih dan berempati.
5. Mempersiapkan dana darurat

Timbulnya kejadian tak terduga seperti bencana alam yang menimbulkan kerugian tidak sedikit dari segi finansial dapat membuatmu berpikir ulang bahwa keuangan selama ini belum aman. Musibah ini justru bikin kamu jadi lebih bijaksana dalam mengelola keuangan. Kamu gak lagi memandang remeh pentingnya emergency fund.
Selain itu, kamu jadi lebih aware akan krusialnya asuransi. Baik itu asuransi jiwa, kesehatan, maupun properti dan kendaraan. Terasa banget pedihnya harus mengeluarkan uang banyak demi memperbaiki rumah ataupun mengganti kendaraan karena gak diasuransikan.
Poin-poin tadi menyadarkan kita semua bahwa dibalik peristiwa tidak menyenangkan tetap ada hikmah dari bencana alam yang bisa diambil. Semoga uraian tadi dapat menjadi secercah harapan agar tidak terus terpuruk akibat terkena musibah bencana alam sekaligus bahan introspeksi agar menjadi pribadi lebih baik lagi.