5 Hikmah yang Kamu Dapatkan Saat Tak Mengumbar Hidup di Sosial Media

Menggunakan sosial media untuk menunjukkan siapa diri kita, juga termasuk mencari contoh untuk ditiru dari orang lain. Tentu kita memiliki satu sosok yang membuat kita terinspirasi hingga ingin menirunya. Baik atau buruk yang dia lakukan, seolah mampu membuat kita berubah menjadi seperti dia. Untuk apa? Tentu saja agar bisa dikenal secara luas sama seperti mereka.

Tapi saat kita tidak banyak mengumbar kehidupan diri di sosial media. Kita juga akan menutup keinginan untuk meniru orang lain. Kita menjadi lebih kenal dengan diri sendiri. Siapa kita, apa yang kita suka dan apa yang kita inginkan. Bahkan tanpa tuntutan dari orang lain, dan tanpa merasa harus memenuhi tuntutan orang lain dari apa yang kita miliki. Dengan tidak mengumbar kehidupan diri sendiri, kita semakin menghargai siapa dan apa yang sudah kita miliki.

Saat kamu menyimpan kehidupan pribadimu untuk dirimu sendiri, kamu akan merasa bahwa tidak ada tuntutan untuk menjadi ini dan itu dari orang lain. Memposting suatu konten di sosial media, berarti kita juga memberikan kesempatan bagi para netizen untuk mengomentari dan berharap kita mengubah diri sesuai dengan yang mereka inginkan.

Tapi jika kita tidak mengumbar kehidupan pribadi untuk orang lain, maka kita juga menutup pintu bagi mereka untuk mengomentari kehidupan kita. Kita juga tidak akan merasa diatur oleh siapapun, terlebih oleh mereka yang menginginkan kita menjadi ini dan itu sesuai dengan kemauan mereka. Kita adalah kita yang memiliki kehidupan yang bebas tanpa merugikan siapapun.

Komentar yang ada di postinganmu bukan hanya membuatmu merasa diatur, tapi juga bisa merasa kurang dari apapun yang kamu punya. Ada banyak postingan orang lain yang ingin kamu tiru. Kamu merasa dirimu kurang dan iri melihat kelebihan mereka. Sehingga kamu memaksa dirimu untuk memenuhi tuntuan itu.

Untuk apa? Sekedar untuk pengakuan, yang bahkan hanya akan kamu rasakan dalam sekejap. Lalu setelah itu, semua akan berubah menjadi pemaksaan terhadap diri sendiri. Mengumbar kehidupan di sosial media, juga membuat kita mudah merasa diri kita tidak memiliki apa yang orang lain miliki. Bukannya memperbaiki yang salah, tapi kita memaksa diri untuk mengikuti agar banyak orang lain yang memberikan pengakuan bagi kita.

Tak mengumbar kehidupan pribadi di sosial media membuatmu menjadi manusia yang sangat bebas. Kamu bebas merasakan apapun, melakukan hal yang kamu sukai bahkan mengatakan apapun yang kamu takutkan akan dikomentari buruk oleh orang lain. Kamu tidak perlu khawatir akan dikomentari oleh mereka. Karena kamu tidak memposting apapun, dan tidak mengharap apapun dari mereka.

Sosial media memberikan celah bagimu untuk terkenal, termasuk untuk orang lain mengatur bebas hidupmu. Kamu akan sulit menjadi dirimu sendiri. Mereka akan mengomentarimu ini dan itu, melarangmu melakukan ini dan itu. Semua yang kamu lakukan dan kamu tunjukkan, hanya akan menjadi kesalahan bagi mereka. Mereka menuntutmu menjadi yang mereka mau.

Tak mengumbar kehidupan pribadi di sosial media bukanlah suatu kesalahan. Kamu yang menyimpan kehidupan pribadi untuk dirimu sendiri bukannya yang tak bisa bersosialisasi, bukan pula yang tidak membutuhkan orang lain dalam hidupmu. Tapi kamu ingin lebih bijak menggunakan sosial media.

Jika sosial media bisa membuatmu lebih produktif, misalnya untuk bekerja, belajar dan berbisnis, kenapa harus menggunakan sosial media hanya untuk mengumbar kehidupan pribadi? Saat kita membutuhkan bantuan dari orang lain, maka sampaikan saja. Cari orang yang kamu percaya, berceritalah dan mintalah saran.

Jangan banyak mengumbar kehidupan pribadimu, baik suka maupun luka yang kamu punya. Semua hanya untuk dirimu. Jika tidak ingin diusik oleh orang lain, maka jangan memberi mereka jalan.