5 Ide Mengubah Buku Koleksi Milikmu Menjadi Lembaran Cuan

Kamu bisa memilih buku-buku yang paling menjadi favoritmu saja untuk kamu pertahankan. Sisanya bisa kamu jual sebagai buku second atau preloved. Kamu bisa mengkategorikan buku-buku milikmu untuk menentukan harga yang bisa kamu terapkan untuk masing-masing buku. Berikan informasi tentang kondisi buku agar calon pembeli memahami dan tak kecewa nantinya.

Pelajari cara menilai harga buku preloved. Kondisi buku bisa menjadi parameter penilaian untuk menentukan harganya. Ingatlah juga bahwa tidak selalu buku bekas menjadi lebih murah dibanding  buku lama. Buku-buku bagus walau sudah lama yang mungkin sudah tidak diterbitkan lagi bisa jadi memiliki nilai jual yang cukup tinggi.

Buku-buku lama edisi terbatas juga bisa bernilai mahal. Apalagi buku dengan tanda tangan asli penulisnya. Tetapi kamu harus mempertimbangkan baik-baik buku yang bersifat khusus ini. Jangan sampai kamu menyesal setelah menjualnya

Jika kamu masih belum rela melepaskan buku-buku milikmu untuk dijual, kamu bisa mencoba untuk menyewakannya. Kamu perlu mempersiapkan buku-buku yang akan kamu sewakan. Cek kondisi buku-buku milikmu lalu pilah-pilah sesuai kategori. Kamu bisa menggolongkannya menurut jenis fiksi atau non fiksi. Kamu juga bisa membuat kategori berdasar nama pengarang. Semua tergantung dari jenis dan judul-judul buku koleksimu.

Jangan lupa mempelajari sistem penyewaan yang biasanya mempunyai garis besar sama menyangkut keamanan aset barang sewaan, dalam hal ini buku-buku milikmu.

Buku-buku koleksi kamu bisa dimanfaatkan untuk menjadi bacaan dalam book café. Jika kamu belum memiliki café sendiri atau tak yakin bisa menjalankan bisnis café, kamu tetap punya peluang untuk memanfaatkan buku-buku milikmu.

Cari tahu café-café di kotamu yang memiliki tema sesuai. Kamu bisa menawarkan kerja sama sebagai penyedia buku bacaan untuk café mereka. Buatlah proposal yang menarik dan pastikan kondisi buku-bukumu layak pajang.

Utamakan buku-buku spesial yang banyak disukai penggemar buku. Kalau penawaran kamu menarik, pemilik café kemungkinan akan tertarik untuk menyewa buku-buku milikmu sebagai tambahan koleksi buku dalam café mereka. Jika bukumu cukup banyak, kamu bisa menawarkannya ke banyak café.

Jangan lupa untuk memastikan bahwa buku-bukumu aman di sana. Masukkan hal ini sebagai bagian dari kerja sama kamu dengan pemilik café.

Kalau kamu suka me-review buku, kamu bisa mencoba menjadi bookstagrammer. Tentu saja kamu harus membuat bookstagram terlebih dahulu. Maanfaatkan akun instagram kamu, lebih bagus jika sudah memiliki banyak  follower. Kamu bisa memulai membagikan ulasan atau informasi tentang buku-buku yang sudah kamu baca.

Karena tidak hanya buku baru yang bisa di-review, kamu bisa memulai dengan membuat postingan tentang buku-buku lama milikmu. Jika ulasan kamu menarik dan mendapat banyak feedback positif, kamu berpeluang mendapatkan tawaran kerja sama dari penerbit, toko buku bahkan penulis untuk mempromosikan buku-buku mereka. Jika kamu tekun, tak mustahil aktivitas sebagai bookstragrammer ini akan menghasilkan cuan yang lumayan.

Walau mungkin sepintas ini tak menghasilkan uang namun bertukar buku berarti menghemat pengeluaran kamu untuk membeli buku yang ingin kamu baca. Jika koleksi buku kamu banyak yang bagus, kamu bisa mendapatkan banyak kesempatan untuk bertukar buku dengan orang yang membutuhkan buku milikmu.

Pertukaran buku ini bisa bersifat permanen atau temporary. Permanen berarti kamu melepaskan sepenuhnya hak kamu atas buku milikmu dan ditukar dengan buku lain yang ingin kamu baca sekaligus kamu miliki.

Atau kamu bisa menukar buku untuk jangka waktu tertentu lalu saling mengembalikan. Kamu perlu memastikan kredibiltas orang yang akan bertukar buku denganmu agar tak rugi di kemudian hari.

Nah, apa yang akan kamu lakukan dengan buku-buku koleksimu? Ingatlah bahwa buku-buku milikmu memiliki sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Sebarkan manfaat itu dengan berbagai cara. Dan siapa tahu, kamu justru memperoleh pendapatan dari situ.