5 Ilmu yang Biasanya Gak Diajarkan di Sekolah, Jangan Salahkan Guru!

Self awareness merupakan suatu kondisi dimana kita menyadari terhadap apa yang kita rasakan, pikirkan, dan yang nantinya akan berimplikasi pada suatu kemampuan untuk bisa mengendalikan diri dengan baik. Baik secara emosi, mental, atau hal-hal lainnya. Jadi dengan hal tersebut, singkatnya kita bisa memahami perasaan diri sendiri dan juga belajar lebih banyak tentang diri sendiri.

Tentu ini akan sangat berguna sekali, ya. Karena ketika kita sudah memiliki self awareness yang baik, pastinya kita akan mendapatkan feedback yang baik pula. Seperti mampu mengontrol suasana hati, meningkatkan keproduktivitasan, atau hal-hal lainnya yang berhubungan erat dengan diri. Nah, untuk bisa memahami self awareness ini ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, seperti bermeditasi, mengevaluasi diri, merenung, dan juga banyak cara-cara lainnya.

Kamu merasa boros? Ya, mungkin ketika kamu merasakan demikian, satu hal yang perlu kamu ketahui adalah literasi keuangan. Yang mana, ini merupakan sebuah keterampilan tentang keuangan, supaya kita bisa mengelola dan mengatur finansial dengan baik dan efisien.

Bukan hanya untuk orang yang banyak uang saja, bahkan untuk golongan menengah ke bawah pun sangat penting tentunya. Karena dengan kemampuan ini, kita otomatis akan mampu untuk membuat keputusan keuangan dengan baik, memiliki tujuan keuangan yang jelas, me-manage uang dan pengeluaran dengan efektif, dan lain-lain.

Setiap orang pasti tidak akan lepas dari yang namanya masalah, ya. Mulai dari masalah pertemanan, percintaan, keluarga, atau bahkan masalah yang menyangkut dengan diri sendiri. Dengan hal itu, diperlukanlah problem solving sebagai proses ataupun cara untuk memecahkan sebuah masalah, dengan cara yang efektif dan tindakan yang baik, sehingga bisa mencapai tujuan akhir yang diharapkan.

Alhasil, orang-orang yang memiliki skill ini cenderung akan lebih berhati-hati dan tidak ceroboh ketika dihadapkan dengan sebuah masalah. Dalam artian ia bisa lebih mengendalikan diri dan juga emosi dalam menghadapinya, serta lebih mengutamakan pikiran rasional dan juga kehati-hatian.   

Manajemen waktu merupakan bentuk pengelolaan terhadap waktu dengan efektif dan efisien, sehingga mencapai terhadap visi dan misi yang juga jelas. Adapun menurut Jeff Davidson, manajemen waktu adalah cara memanfaatkan waktu dengan baik, dimana seseorang mampu menyelesaikan sesuatu lebih cepat dan bekerja lebih cerdas. Sehingga dengan hal itu, kita tahu bahwa waktu merupakan sebuah elemen yang begitu penting pastinya.

Pada hakikatnya, kita tidak bisa menghentikan waktu, tapi waktu hanya bisa kita kendalikan. Nah, ketika waktu tidak dapat dikendalikan, maka sungguh rugilah kita. Karena ia merupakan aset berharga yang perlu kita manfaatkan sebaik mungkin. Kalau masih bingung gimana caranya mengefisienkan waktu, kamu bisa nih melakukan beberapa cara sederhana. Seperti, mencatat waktu kegiatan, memiliki deadline pribadi, optimasi waktu, mencatat hal yang prioritas, dan sebagainya. Dicoba, ya!

Secara sederhana, public speaking merupakan kemampuan berbicara di depan umum. Tentu keterampilan ini biasanya tidak diajarkan sama sekali selama di sekolahan, ya. Dalam artian, tidak ada pelatihan khusus mengenai pembelajarannya. Ya, walaupun itu ada, maka beruntunglah kamu. Karena mau tidak mau, skill ini akan sangat berguna sekali untuk diri. Apalagi saat akan masuk ke dunia profesional, yang pastinya membutuhkan kemampuan komunikasi yang baik.

Selain teori yang dikuasai, latihan juga sangat penting tentunya. Karena semakin tinggi intensitas kita untuk melatih skill ini, maka semakin cepat pula kita akan menguasainya. Tapi kalau kamu bingung gimana mulainya, sederhananya mungkin kamu bisa memanfaatkan momen saat sedang presentasi di kelas, atau secara individual kamu bisa berlatih dengan cara berbicara di depan cermin atau kamera. Intinya, jangan malas dan perbanyak jam terbang. Siap?

Selain memahami akan ilmu-ilmu yang ada di sekolahan, ternyata ada juga ya ilmu yang memang sangat penting untuk kehidupan kita. Terlepas dari itu, bukan berarti kita harus menyalahkan guru. Untuk saat ini, solusinya adalah kitalah yang harus berinisiatif sendiri, untuk memiliki keinginan dalam mengetahui segala hal yang berada di luar koridor kurikulum. Seperti misalnya beberapa rincian di atas tadi. Semoga bermanfaat!