Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Indikasi Kamu sedang Mengalami Quarter Life Crisis, Krisis Identitas

ilustrasi teman (pexels.com/Edmond Dantès)
ilustrasi teman (pexels.com/Edmond Dantès)

Apakah kamu pernah merasa tidak bahagia dengan karir, hubungan, atau dirimu sendiri? Apakah kamu pernah merasa bingung dengan berbagai pilihan yang menghadangmu? Jika jawabanmu ya, maka kemungkinan besar kamu sedang mengalami quarter life crisis. Quarter life crisis adalah fenomena psikologis yang dialami oleh banyak orang muda pada usia 20-an hingga awal 30-an. Mereka merasa tidak memiliki tujuan hidup, tidak puas dengan pencapaian mereka, dan tidak yakin dengan identitas mereka.

Quarter life crisis bisa menjadi masa yang sulit dan menantang, tetapi juga bisa menjadi kesempatan untuk belajar mengenali diri dan menentukan arah hidup. Berikut adalah lima indikasi yang paling umum dari quarter life crisis.

1. Kamu merasa tidak memiliki tujuan hidup

ilustrasi menangis (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi menangis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kamu merasa hidupmu tidak memiliki makna atau arah yang jelas. Kamu sering merasa gelisah dan ingin mengubah sesuatu dalam hidupmu, tetapi tidak tahu apa yang harus kamu ubah. Kamu mungkin juga merasa bosan dengan rutinitas harianmu dan merindukan tantangan atau petualangan baru.

Salah satu alasan mengapa kamu merasa tidak memiliki tujuan hidup adalah karena kamu belum menemukan apa yang menjadi passion atau minatmu. Kamu mungkin terlalu sibuk mengikuti apa yang diinginkan atau diharapkan oleh orang lain, seperti orang tua, guru, atau masyarakat. Padahal, passion adalah salah satu kunci untuk menemukan tujuan hidup yang sesuai dengan dirimu.

2. Kamu mengalami krisis identitas

ilustrasi lelah (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi lelah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu merasa tidak yakin dengan dirimu sendiri, termasuk keyakinan, nilai-nilai, tujuan, dan jati dirimu. Kamu mungkin sering membandingkan dirimu dengan orang lain, dan merasa tidak mampu atau tidak cukup baik. Kamu mungkin juga merasa terjebak dalam peran atau label yang tidak sesuai dengan dirimu yang sebenarnya.

Krisis identitas bisa terjadi karena kamu mengalami perubahan atau transisi yang signifikan dalam hidupmu, seperti lulus kuliah, pindah kota, atau berpisah dengan pasangan. Kamu mungkin merasa kehilangan pegangan atau arah, dan tidak tahu siapa dirimu sebenarnya. Kamu mungkin juga merasa bingung dengan berbagai pilihan yang ada, dan tidak tahu apa yang menjadi prioritas atau nilai hidupmu.

3. Kamu tidak yakin dengan karir yang kamu pilih

ilustrasi cemas (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi cemas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu merasa tidak puas dengan pekerjaan yang kamu lakukan saat ini dan meragukan apakah itu adalah karir yang tepat untukmu. Kamu mungkin merasa bahwa kamu telah membuang-buang waktu dan uang untuk pendidikan dan pelatihan yang tidak berguna. Kamu mungkin juga merasa bingung dengan pilihan karir yang ada, dan tidak tahu apa yang sebenarnya kamu minati atau berbakat.

Ketidakpastian karir bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya informasi, pengalaman, atau bimbingan tentang karir yang sesuai dengan dirimu. Kamu mungkin juga merasa tertekan oleh persaingan, ekspektasi, atau tuntutan yang tinggi dalam dunia kerja. Kamu mungkin juga merasa tidak termotivasi, tidak dihargai, atau tidak bahagia dengan pekerjaanmu saat ini.

4. Kamu mengalami ketidakstabilan dalam hubungan

ilustrasi cemas (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi cemas (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kamu merasa sulit untuk menjalin atau mempertahankan hubungan yang sehat dan harmonis, baik dengan pasangan, keluarga, teman, maupun rekan kerja. Kamu mungkin merasa tidak nyaman dengan komitmen atau tanggung jawab yang dituntut dalam hubungan. Kamu mungkin juga merasa kesepian atau terisolasi, dan tidak memiliki orang yang bisa kamu percaya atau andalkan.

Ketidakstabilan hubungan bisa terjadi karena kamu belum memiliki kematangan atau kesiapan untuk berhubungan dengan orang lain. Kamu mungkin belum mengetahui apa yang menjadi kebutuhan, harapan, atau batasanmu dalam hubungan. Kamu mungkin juga belum memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, bernegosiasi, atau menyelesaikan konflik dengan orang lain. Kamu mungkin juga belum memiliki kepercayaan diri atau harga diri yang cukup untuk menghargai dirimu sendiri dan orang lain.

5. Kamu kesulitan dalam mengambil keputusan

ilustrasi cemas (pexels.com/energepic.com)
ilustrasi cemas (pexels.com/energepic.com)

Kamu merasa tidak mampu atau tidak percaya diri untuk membuat keputusan penting dalam hidupmu, baik yang bersifat pribadi maupun profesional. Kamu mungkin merasa takut dengan perubahan atau konsekuensi yang mungkin terjadi akibat keputusanmu. Kamu mungkin juga merasa bimbang antara mengikuti apa yang kamu inginkan, atau menuruti apa yang diharapkan oleh orang lain.

Kesulitan dalam mengambil keputusan bisa disebabkan oleh kurangnya informasi, pengetahuan, atau pengalaman yang relevan dengan keputusan yang harus kamu ambil. Kamu mungkin juga terlalu banyak mempertimbangkan berbagai faktor, seperti risiko, biaya, atau dampak yang mungkin terjadi. Kamu mungkin juga terpengaruh oleh emosi, intuisi, atau pendapat orang lain yang tidak selalu objektif atau akurat.

Quarter life crisis bisa menjadi masa yang sulit dan menantang, tetapi juga bisa menjadi masa yang menyenangkan dan mengesankan. Kamu bisa mengatasi quarter life crisis dengan cara-cara di atas, dan menjadikannya sebagai awal dari hidup yang lebih baik. Ingatlah bahwa kamu memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengubah hidupmu sesuai dengan keinginanmu, asalkan kamu mau berusaha dan berani mengambil risiko.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhamad Aldifa
EditorMuhamad Aldifa
Follow Us