Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi wanita (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kalimat yang kamu ucapkan pada diri sendiri berdampak signifikan pada caramu memandang dirimu. Seringkali orang menyepelekan dengan dalih “halah, cuman kata-kata”. Atau, beberapa ingin mendidik diri bermental baja, jadi sering mengritik atau menyalahkan diri sendiri dengan berbagai kalimat toksik.

Padahal, hal tersebut berdampak buruk bagi kesehatan mentalmu. Selain menumbuhkan benih keraguan pada diri sendiri, kalimat toksik juga dapat menjebakmu dalam pikiran negatif bahwa kamu tidak cukup baik. Yuk, putus relasi toksik dengan diri sendiri. Mulai sekarang, berhenti ucapkan lima kalimat tersebut pada dirimu.

1."Kamu hanya beruntung bisa sampai sejauh ini"

ilustrasi wanita (pexels.com/cottonbro studio)

Kedengarannya sepele, ya. Tapi tahukah kamu, kalimat di atas sama dengan menyangkali kerja keras dan usahamu selama ini? Seolah yang kamu berhasil dapatkan sekarang tidak lebih dari sebatas “keberuntungan”.

Lambat laun, kamu pun akan percaya bahwa kemampuanmu tidak ada apa-apanya. Ini berdampak buruk bagi self-esteem-mu. Selamanya, kamu akan kerap meragukan diri sendiri, karena setiap pencapaian yang diraih kamu anggap sebagai keberuntungan saja.

2."Kenapa aku gak bisa seperti dia?"

ilustrasi wanita (pexels.com/cottonbro studio)

Tidak ada selesainya kalau terus membandingkan diri dengan orang lain. Alih-alih fokus mengasah kelebihan diri, kamu akan terus terjebak dalam mentalitas korban. Selalu merasa kurang, selalu merasa menderita. Kehidupan orang lain terlihat sempurna, hanya hidupmu yang merana.

Padahal, setiap orang punya kesulitan dan prosesnya masing-masing. Terus melihat kehidupan orang hanya akan membuatmu merasa inferior dan tidak percaya diri. Tahukah kamu bahwa kamu pun unik dan berharga? Karena itu, fokuslah pada dirimu alih-alih pada hidup orang lain.

3."Yakin bisa berhasil? Gimana kalau kamu gagal?"

ilustrasi wanita (pexels.com/RDNE Stock Project)

Memang kedengarannya sepele, tapi kalimat itu dapat menjatuhkan rasa percaya diri. Kamu yang awalnya menggebu ingin mencoba hal baru, jadi ragu dengan keputusanmu sendiri.

Terkadang, kamu terlalu fokus dengan rasa takut dan kekhawatiranmu, hingga tanpa disadari menekan diri sendiri dengan penghakiman berlebih. Gimana mau bertumbuh kalau kamu saja tidak percaya dengan dirimu?

4."Tidak akan ada orang yang mencintaimu dengan tulus"

ilustrasi wanita bersedih (pexels.com/Gustavo Fring)

Hati-hati dengan kalimat ini. Secara tidak langsung, kamu sedang mendoktrin diri sendiri bahwa kamu tidak seberharga itu, bahwa kamu beruntung bila ada orang yang mencintaimu dan mau menjalin hubungan denganmu. Pola pikir seperti inilah yang membuatmu sulit lepas dari hubungan toksik.

Kamu merasa inferior dan tidak berharga dalam hubungan, yang membuatmu pasrah menerima perlakuan buruk orang lain. Padahal, ini keliru besar. Setiap kita berharga dan layak dicintai dengan tulus, jangan biarkan dirimu percaya sebaliknya.

5."Gitu aja sedih, dramatis banget"

ilustrasi wanita (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Siapa yang setiap kali merasa sedih langsung menekan perasaan sendiri dengan kalimat di atas? Sama saja kamu menyangkali perasaanmu, lho. Tidak ada yang salah dengan merasa sedih atau kecewa. Justru untuk menghadapi perasaan negatif, kamu harus terlebih dulu mengakui dan merangkulnya.

Apa yang kamu ucapkan ke dirimu berpengaruh dalam membentuk kepribadian dan pola pikirmu. Jangan jahat-jahat, ya, sama diri sendiri. Kamu hanya ada satu, cintai dan hargai dirimu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team