5 Karakteristik Pola Pikir Postmodern yang Harus Kamu Tahu

Postmodern menjadi wajah baru paling kotemporer hari ini di tengah multikulturalistik masyarakat. Postmodern juga menjadi fase keberlanjutan era modenitas yang mulai mengalami kelunturan.
Hanya dengan satu kenyataan saja, menjadikan ribuan makna bagi pemikir postmodern. Pola pikir seperti ini menjadi keunikan tersendiri bagi logika pemikir postmodern. Sebab, postmodern menawarkan kekayaan pola pikir untuk mencermati suatu kenyataan.
Amat menarik nampaknya jika menanamkan pola berpikir postmodern dalam diri. Sebab, melalui pola postmodern maka pola berpikir akan lebih terbuka. Lebih positifnya lagi kita tidak gampang menjustifikasi secara gamblang pada suatu fenomena tertentu.
Jika ingin memiliki pola pikir ala postmodern maka terlebih dahulu harus memahami bagaimana karakteristik berpikirnya. Tentu saja postmodern memiliki cara tersendiri sesuai keunikannya dalam memahami suatu fenomena tertentu.
1.Refleksi pada pola pikir jadul
Pola pikir jadul sering ditinggalkan karena coraknya yang kolot. Terlebih dianggap negatif sebab tidak memiliki relevansi di era modern. Padahal tidak semua pola pikir jadul itu bernilai negatif.
Tentu saja sangat banyak nilai-nila pola berpikir jadul yang sangat bermanfaat untuk hari ini di tengah arus multikultural masyarakat. Salah satunya yakni semangat untuk mencari suatu kebenaran. Semangat peradaban klasik berusaha memahami harmoni alam yang begitu kompleks hingga membawanya pada era modern.
Amat keliru ketika menjustifikasi secara general dan meninggalkan secara keseluruhan nilai-nilai klasik terdahulu. Peradaban sekarang sangat memerlukan spion untuk berkaca pada masa lalu dan mengambil nilai-nilai terdahulu yang dapat diterapkan hari ini.
2.Merevisi berbagai tatanan modernitas
Ciri utama zaman modernitas adalah majunya teknologi secara pesat. Sains merajalela dimana-mana. Masyarakat menganggapnya sebagai era pencerahan yang benar-benar mencerahkan.
Justru sebaliknya bagi pola berpikir postmodern. Tidak semua tatanan modernitas benar-benar mencerahkan. Terdapat elemen-elemen tertentu yang justru menjadi belenggu bagi masyarakat. Salah satu yang sering kita temui bersama adalah daya konsumerisme yang melejit tinggi.
Oleh karena itu, pola berpikir postmodern hadir untuk mengkoreksi segala tatanan modernitas yang dirasa merusak kehidupan. Melalui memperbarui berbagai premis-premis modern yang ada.
3.Menolak segala kemapanan
Ciri khas dari postmodern yang tidak kalah menonjol adalah menolak segala kemapanan yang ada. Postmodern menolak segala bentuk kelanggengan yang menyebar di masyarakat. Entah itu kelanggengan pengetahuan, kelanggengan budaya, bahkan kelanggengan kekuasaan.
Melalui bentuk penolakan pada segala kemapanan yang ada maka menjadikan diri sedikit berjarak pada kemapanan tersebut. Melalui jaga jarak tersebut, maka kita dapat memahami, mengkoreksi atau mencermati kemapanan tersebut.
Selalu mempertanyakan mengenai kemapanan yang ada. Apakah suatu kemapanan tersebut menjadi sebuah kemaslahatan di masyarakat? Atau malah menjadi kemudaratan di masyarakat?
4.Membongkar segala konsepsi yang ada
Orang postmodern biasanya menyebutnya sebagai dekonstruksi atas segala konsepsi yang tersedia. Maknanya melakukan pembaharuan, mencari, menggali berbagai makna yang mungkin sebelumnya belum ditemui secara terus menerus tanpa henti.
Dekonstruksi ini berlangsung secara terus menerus tanpa henti. Melalui sifat ini maka menghasilkan kekayaan pengetahuan yang dimiliki oleh postmodern dalam memahami suatu kenyataan tertentu atau konsepsi tertentu.
5.Terbuka pada berbagai sudut pandang
Kunci dari pola berpikir postmodern lainnya dan tidak kalah penting untuk diketahui yakni keterbukaannya pada berbagai paradigma yang ada. Postmodern tidak menutup diri untuk berbagai sudut pandang yang tersedia.
Pola pikir postmodern sangat terbuka pada keberagaman. Segala fenomena, kenyataan, maunpun konsepsi dimaknai secara relatif. Tidak ada sudut pandang tunggal, yang ada hanyalah kekayaan sudut pandang di tengah masyarakat multikultural.