5 Karya Terhebat John Grisham: Pengarang Legendaris Fiksi Hukum

“if you don’t think about death, you don’t appreciate life.” ― John Grisham, The Firm

Mitch McDeere, lulusan top dari Harvard Law School, direkrut oleh firma hukum Bendini, Lambert & Locke di Memphis. Dengan iming-iming gaji yang tinggi, mobil mewah, dan rumah impian, Mitch dengan cepat terikat. Namun, ketika FBI menginformasikannya bahwa firma memiliki hubungan dengan mafia dan beberapa pengacaranya meninggal dalam keadaan misterius, Mitch berada dalam dilema moral dan bahaya yang mengintai hidupnya. Sambil berusaha mengungkap rahasia gelap di balik firma tersebut, Mitch harus bermain kucing dan tikus dengan FBI dan mafia, mencoba menyelamatkan diri dan keluarganya tanpa terjebak dalam kejahatan atau menjadi korban berikutnya. 

“Make friends with fear, Lucien always said, because it will not go away, and it will destroy you if left uncontrolled.” ― John Grisham, A Time to Kill

Di kota kecil Mississippi, Carl Lee Hailey, seorang pekerja pabrik Afrika-Amerika, membalas dendam dengan membunuh dua pria kulit putih yang menyerang dan memperkosa putrinya yang berusia sepuluh tahun. Kasus ini segera mendapatkan perhatian nasional karena isu rasialnya, dengan banyak orang menuntut keadilan bagi Hailey sementara yang lainnya berteriak atas tindakan balas dendamnya. Jake Brigance, seorang pengacara muda berambisi, memutuskan untuk membela Hailey di pengadilan. Dengan bantuan sekretarisnya dan teman baiknya, Jake harus menghadapi tekanan masyarakat, ancaman KKK, dan tantangan moral sambil berusaha membebaskan Hailey.

“He was neutral on prayer, skeptical of free speech, sympathetic to tax protestors, indifferent to Indians, afraid of blacks, tough on pornographers, soft on criminals, and fairly consistent in his protection of the environment” ― John Grisham, The Pelican Brief

Darby Shaw, mahasiswi hukum cerdas, menciptakan sebuah berkas teori (disebut "Pelican Brief") yang menghubungkan pembunuhan dua hakim Mahkamah Agung AS dengan Victor Mattiece, seorang taipan minyak dengan motif politik. Ketika teorinya ini secara tidak sengaja mencapai puncak pemerintahan, orang-orang yang dekat dengannya mulai mati dalam keadaan misterius. Dengan bantuan wartawan investigasi, Gray Grantham, Darby berupaya untuk mengungkap konspirasi dan membawa bukti kepada publik, sementara mereka berdua menjadi target pembunuhan oleh pihak yang ingin mencegah kebenaran terungkap.

“It's amazing how lies grow. You start with a small one that seems easy to cover, then you get boxed in and tell another one. Then another. People believe you at first, then they act upon your lies, and you catch yourself wishing you'd simply told the truth.” ― John Grisham, The Client

Mark Sway, anak berusia sebelas tahun, tanpa sengaja menjadi saksi ketika seorang pengacara dengan hubungan kriminal mengungkap lokasi mayat seorang senator yang hilang sebelum bunuh diri. Sekarang, Mark memiliki informasi yang sangat berharga, dan menjadi incaran baik FBI maupun mafia. Dengan bantuan Reggie Love, seorang pengacara berpengalaman, Mark berusaha melindungi keluarganya dari bahaya sambil berhadapan dengan tekanan dari kedua sisi hukum: pihak berwajib yang ingin informasi dan kriminal yang ingin merahasiakannya.

“Life is short..Live to the fullest..” ― John Grisham, The Runaway Jury

Dalam sidang besar mengenai tanggung jawab industri tembakau atas kematian akibat merokok, ada jutaan dolar yang dipertaruhkan. Namun, di balik layar, Nicholas Easter, salah satu juri, bersama dengan rekannya Marlee, mengendalikan jalannya sidang dengan tujuan mereka sendiri. Sementara kedua belah pihak, baik penggugat maupun tergugat, berusaha memenangkan kasus, Nicholas dan Marlee memainkan permainan mereka sendiri, menawarkan "verdict" kepada pihak dengan tawaran tertinggi, sambil menyembunyikan motivasi sebenarnya di balik aksinya.

Bagi kalian yang mencari kombinasi antara ketegangan, realisme, dan keadilan, karya-karya John Grisham adalah bacaan wajib yang tak pernah mengecewakan. Seperti karya besar lainnya, buku-bukunya mengajak kita merenung, mendebat, dan terutama, menikmati setiap halamannya. Selamat membaca!