Anak bungsu mungkin sangat identik dengan sosok yang manja dan penuh dengan perhatian dari sekelilingnya. Sayangnya, stigma pada anak bungsu tak selalu baik dan justru penuh dengan ketidak mandirian.
Meski hal tersebut tak menjadi sesuatu yang paten dari semua anak bungsu, ternyata ada beberapa kebiasaan yang justru banyak terbawa bahkan hingga dewasa, lho. Yuk, cari tahu apa saja.
Menjadi anak terakhir yang menjadi perhatian utama di keluarga memang membuatnya cenderung mudah belajar dengan meniru. Hal ini secara tak langsung terbawa hingga dewasa. Anak bungsu akan cenderung lebih mudah belajar dengan cara dibimbing dan melihat orang lain.
Hal paling umum yang banyak dirasakan oleh anak bungsu adalah jiwa muda yang selalu melekat. Biasa dijadikan adik terakhir di keluarga inti, membuat para anak bungsu cenderung merasa selalu muda. Bahkan, banyak yang merasa lebih muda daripada usia yang sesungguhnya.
Kamu anak bungsu? Mungkin kamu memiliki kecenderungan untuk lebih suka bergaul dengan orang-orang yang lebih tua. Terbiasa dianggap termuda dan dibimbing membuat para anak bungsu merasa aman dan nyaman berada di dekat orang-orang yang secara usia jauh lebih matang.
Tak sedikit anak bungsu yang secara sosialnya justru sangat pandai dalam bergaul. Biasanya mereka akan cenderung mudah mendapatkan perhatian di lingkungan sosial. Hal ini bisa jadi karena kebiasaan sejak kecil yang sudah menjadikannya sebagai pusat perhatian di keluarga.
Kamu yang memiliki ambisi tinggi mungkin termasuk ke dalam deretan para anak-anak bungsu. Mereka yang menjadi anak terakhir biasanya memiliki jiwa kompetitif sejak kecil karena harus bersaing dengan kakak-kakaknya. Tak heran bila kebiasaan ini terbawa hingga dewasa.
Meski tak bisa dijadikan jaminan, ternyata memang ada kebiasaan-kebiasaan kecil yang tanpa disadari terbawa oleh para anak bungsu hingga mereka dewasa. Apakah kamu juga begitu?