Kebiasaan overthinking merupakan salah satu kebiasaan buruk yang harus dihindari. Kita terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tidak perlu, hingga akhirnya menimbulkan stres dan khawatir berkepanjangan.
Tahukah kamu, bahwa kebiasaan overthinking bisa dipicu dari diri sendiri? Ada berbagai tindakan yang kelihatannya sepeleh dan sederhana, tapi bila dilakukan terus-menerus bisa menumbuhkan overthinking. Seperti lima kebiasaan di bawah ini.
Satu kebenaran yang harus kamu terima bahwa kamu tak dapat mengontrol segala sesuatu. Terkadang, beberapa hal akan terjadi di luar kehendak dan rencanamu, dan itu tidak apa-apa. Belajarlah untuk lebih fleksibel dan beradaptasi menghadapi perubahan.
Bila tidak, kamu akan mudah terjebak dalam pola pikir negatif yang merugikan diri sendiri. Proses yang ada jadi terasa beban alih-alih sesuatu yang bisa dinikmati.
Mirip-mirip seperti penyebab nomor satu, seorang perfeksionis ingin semua berjalan mulus, lancar, dan sempurna sesuai dengan keinginannya. Ini yang membuatmu selalu menunda-nunda pekerjaan, karena terlalu takut bila mengerjakan sesuatu namun hasilnya tidak sesuai ekspetasi.
Ini juga yang membuatmu mudah terbawa arus pikiran sendiri, terlalu banyak memikirkan segala kemungkinan yang bila ditelaah baik-baik, sebenarnya hanya berasal dari asumsimu sendiri. Tidak ada yang salah dengan persiapan, tapi jangan sampai karena terlalu fokus pada rasa takutmu, kamu jadi tidak melakukan apa pun.
Hayo, coba cross check ke diri sendiri. Apa sampai sekarang kamu punya kebiasaan untuk melebih-lebihkan masalah? Perkara kecil yang seharusnya bisa diselesaikan baik-baik, jadi terlihat besar karena pikiranmu sendiri.
Bukan berarti meremehkan masalah. Setiap perkara tetap harus dipikirkan solusinya. Namun milikilah prinsip “enough is enough”. Tidak semua hal harus jadi bahan pikiran.
Ini sering ditemukan, terlebih di dunia digital dimana kamu bisa berkomunikasi tanpa benar-benar melihat secara tatap muka. Misal, ketika kamu bertukar pesan dengan temanmu dan ia hanya membalas dengan emotikon, atau bahkan hanya membaca.
Kamu langsung negative thinking, bertanya-tanya apa jangan-jangan ia marah sehingga hanya membalas singkat. Padahal, bisa jadi temanmu sedang sibuk sehingga tidak bisa mengetik panjang-panjang.
Memang kelihatan sepele, tapi penerimaan diri (self-acceptance) bisa berpengaruh pada cara kita berinteraksi dengan orang lain. Ketidakmampuan untuk menerima diri secara utuh dan apa adanya membuat kita jadi mencari validasi dari orang lain.
Secara tidak sadar, kamu jadi berani melakukan apa pun agar beroleh pengakuan orang. Ketika sikap orang lain berada di luar ekspetasi, kamu langsung overthinking sendiri.
Sekarang, kamu tahu lima kebiasaan buruk yang bisa memicu overthinking. Tidak ada proses yang mudah, tapi biar ini jadi pelajaran agar kamu tidak hidup dikendalikan oleh pikiran atau perasaanmu.