Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kebiasaan Terlalu Keras pada Diri Sendiri, Bikin Hidupmu Tertekan!

ilustrasi seorang wanita yang merenung (pexels.com/Liza Summer)

Semua orang tentu memiliki ambisi untuk melakukan segala sesuatu secara sempurna. Memang ini hal yang baik dan patut diapresiasi. Namun, di saat kita tak sanggup menggapainya dengan mudah, muncullah dorongan dari dalam diri untuk bekerja ekstra lebih keras. 

Hal tersebut bisa berubah menjadi negatif saat kita tak bisa mengontrolnya dengan baik. Beberapa orang bisa saja menekan diri hingga menyalahkan diri sendiri atas ketidaksempurnaan yang diperoleh. Tanpa kamu sadari, ini menjadi pertanda kamu sudah terlalu keras pada diri sendiri.

Lalu, seperti apa tanda lain yang menunjukkan bahwa kamu telah terlalu keras pada diri sendiri? Simak ulasannya di bawah ini!

1. Menjatuhkan diri sendiri dengan negative self talk

ilustrasi seorang wanita yang bersedih (pexels.com/SHVETS production)

Kamu pasti pernah berbicara pada dirimu sendiri, disengaja ataupun hanya terbesit sekilas di dalam pikiranmu. Kamu hanya akan memikirkan harapan dan hal-hal yang positif saja. Namun, jika kecemasan datang menghampiri, justru akan tercipta pemikiran negatif mengenai diri sendiri.

Entah itu mengkritik diri sendiri, berpikir negatif tentang kemampuan diri hingga merendahkan diri sendiri. Mesti terlihat sepele, kebiasaan ini dapat menurunkan kualitas hidupmu. Bahkan, kamu tidak dapat berkembang dalam hidup.

2. Menjadikan diri perfeksionis

ilustrasi seorang wanita yang perfeksionis (pexels.com/Liza Summer)

Orang yang memiliki kepribadian perfeksionis cenderung akan menerapkan standar yang sangat tinggi untuk dirinya sendiri. Mereka akan memacu dirinya untuk bekerja lebih keras hingga memaksakan diri untuk mencapai standar yang diinginkan.

Maka tak jarang, satu kegagalan dalam mencapai standar tersebut akan membuat dirinya merasa kecewa berat bahkan menganggap diri tidak berharga. Hal ini tentu membuat diri sendiri kerepotan, bukan? Untuk itu, perlu adanya kontrol dari dalam diri agar tidak terobsesi dengan kesempurnaan yang berlebihan. 

3. Menyalahkan diri sendiri

ilustrasi seorang wanita yang selalu cemas (pexels.com/Liza Summer)

Pernah gak sih kamu menyalahkan diri sendiri atas suatu kejadian yang terjadi? Memang itu hal yang wajar terjadi. Namun, saat kamu terus-menerus berpikir bahwa dirimu yang menjadi penyebab kejadian atau kegagalan itu, maka kamu bisa terkena gangguan mental lho!

Jika kamu sering merasakan hal tersebut, mulailah untuk menghilangkan kebiasaan itu sedikit demi sedikit. Menitikberatkan semua kejadian pada dirimu itu bukanlah langkah yang logis. Justru hanya akan menghambat kamu untuk maju.

4. Merasa tak pantas menerima pujian

ilustrasi seorang wanita yang susah menerima pujian (pexels.com/Liza Summer)

Normalnya, kita akan merasa sangat senang saat orang lain memberikan pujian atas pencapaian yang telah dilakukan. Bahkan, hal ini bisa menjadi motivasi diri untuk mengerjakan sesuatu yang lebih baik lagi.  

Tapi, itu semua tidak berlaku bagi orang yang terlalu keras pada diri sendiri. Mereka bahkan tidak menunjukkan rasa bahagia saat orang lain memujinya. Sebaliknya, merasa bahwa dirinya tak pantas untuk dipuji.

5. Berlebihan mengkritisi diri sendiri

ilustrasi seorang wanita merasa bersalah (pexels.com/Liza Summer)

Mengkritik diri sendiri memang dapat memicu semangatmu untuk berkembang lebih baik lagi. Pada batasan yang wajar, ini menjadi hal yang baik. Namun, saat kau berlebihan mengkritik diri sendiri, justru kamu akan kehilangan kepercayaan dirimu.

Jangan menekan dirimu dengan selalu membuat penilaian yang buruk. Kamu tak bisa hanya fokus pada kekuranganmu saja, pujilah juga kelebihanmu dan berikan apresiasi terhadap pencapaian yang kamu peroleh. Dengan begitu, kamu akan lebih bisa menghargai dirimu sendiri.

Tidak selamanya bersikap keras pada diri sendiri itu baik. Jika kamu terbiasa seperti ini secara terus-menerus, justru akan memperkeruh segalanya. Parahnya lagi, kondisi ini bisa menyebabkan gangguan mental, lho!

Gak mau itu terjadi, kan? Maka dari itu, cobalah untuk belajar mencintai dirimu sendiri. Perlakukan diri sendiri selayaknya sahabat baikmu. Beristirahatlah jika tubuhmu merasa lelah dan ketahuilah bahwa kamu layak untuk mendapatkan apresiasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us