Punya rasa takut adalah hal lumrah. Justru dalam beberapa kasus, rasa takut itulah yang menjagai kita. Namun, ketakutan berlebihan malah akan menjebak kita dalam perasaan negatif lain, seperti inferior, rendah diri, bahkan depresi.
Tidak semua hal yang rasa takutmu ucapkan adalah benar. Jangan gampang percaya, ini lima kebohongan yang rasa takutmu coba sampaikan.
Pernahkah kalimat ini terlintas dalam benakmu? Saat mencoba hal baru, atau ketika kamu dipercayakan sebuah tanggung jawab besar, tentu ada perasaan bangga sekaligus takut. Bangga karena kamu dipercaya, tapi bagaimana kalau hasilnya mengecewakan? Bagaimana kalau ternyata kamu tidak bisa?
Berlama-lama dalam overthinking membuat kamu rugi waktu dan tenaga. Padahal, ada alasan mengapa kamu dipercaya sesuatu. Hanya pilihanmu, mau untuk tetap mencoba atau berhenti di tengah-tengah.
Banyak dari kita menolak keluar dari zona nyaman dengan alasan “aku belum siap”. Itu adalah salah satu kebohongan yang rasa takut kita ucapkan.
Kenyataannya, kamu tidak akan pernah siap sampai kamu benar-benar mencoba. Justru ketika kamu take action, di situ kamu akan perlahan belajar sembari menyesuaikan diri.
Saat mencoba hal baru, tak jarang kita akan berhadapan dengan tantangan. Namun, menyerah bukanlah jawaban. Kamu tidak akan pernah bertumbuh bila terus-menerus menghindar.
Rasa takut yang berlebih membuat kamu tidak bisa berpikir jangka panjang. Awalnya, terlihat lebih mudah untuk berhenti sekarang, tapi akankah ini membawa kebaikan untuk dirimu di masa depan? Ketika kamu menemukan masalah yang sama, kamu akan kembali menghindas. Pertanyaannya, sampai kapan?
Kata gagal menjadi momok paling menakutkan tiap kita akan mencoba hal baru. Ketika mencoba hal baru, janganlah fokus pada hasil akhir. Kegagalan adalah hal lumrah, tidak ada yang perlu ditakutkan.
Rasa sedih akan gagal tidak akan sebanding dengan penyesalan karena tidak mencoba. Rasa takut akan selalu mencoba untuk mengintimidasi dirimu, tapi kalahkan intimidasi itu dengan keberanian untuk mengambil langkah.
Rasa takut menghalangi kita untuk melihat sesuatu sesuai fakta. Kamu mendasarkan setiap hal dengan asumsi dan pikiran pribadi.
Seperti, ketika kamu berada di lingkungan baru dan kesulitan untuk beradaptasi. Ketakutanmu berkata semua orang membencimu, padahal itu sama sekali tidak berdasar. Bisa jadi, mereka terlihat cuek karena memang kalian belum kenal sedekat itu.
Tidak semua hal yang ketakutan kita katakan adalah benar. Rasa takut bila cukup dapat menjagai kita dari bahaya, tapi bila berlebih malah akan menjatuhkan kita dalam overthinking yang tak perlu. Karena itu, belajarlah untuk mengendalikan rasa takutmu.