5 Kesalahan Anak Muda dalam Mengatur Uang, Boros dan Gak Bijak!

Kesalahan pertama yang biasanya dilakukan anak muda dalam mengatur uang ialah mengutamakan kebutuhan sekunder dalam kesehariannya seperti fashion dan gaya. Pakaian memang termasuk kebutuhan utama dalam hidup, tapi meskipun begitu bukan berarti harus yang mahal dan mewah hingga menghabiskan uang.

Mengutamakan kebutuhan seperti ini akan mengacaukan tatanan finansial, yang mana kebutuhan utama jadi dinomor duakan dan uang yang dihasilkan pun bakal habis begitu saja. Dampak dari kesalahan ini adalah banyak anak muda yang akhirnya tidak makan makanan yang bergizi dan hidup pun jadi terasa berantakan.

Kesalahan lainnya yang dilakukan anak muda dalam mengatur uang ialah dengan banyak membeli barang secara kredit. Untuk rumah atau kendaraan mungkin masih bisa dimaklumi jika membeli secara kredit, tapi untuk yang lainnya seperti pakaian atau barang-barang mewah rasanya sangat tidak bijak jika memaksakan diri membelinya.

Karena sekalinya kredit biasanya bakalan ketagihan, hal ini disebabkan oleh cicilan yang dibayar tidak terasa besar sehingga banyak anak muda yang menyepelekannya. Padahal kalau kredit yang dimiliki menumpuk dan berlangsung bertahun-tahun lama, di situlah letak kerugiannya. Yang mana kamu jadi tidak bisa menabung dan mengatur uang dengan bijak karena semuanya habis untuk membayar cicilan kredit.

Banyak anak muda juga salah dalam mengatur uang karena cenderung menunda-nunda dan menyepelekan pentingnya menabung. Pemahaman bahwa hidup hanya sekali dan harus dinikmati sebaik-baiknya membuat anak muda lebih fokus pada bersenang-senang dengan uangnya, menganggap enteng menabung karena berpikir bahwa ia masih punya banyak waktu untuk bekerja.

Padahal pemahaman seperti itu sangat salah, dimana dirimu dengan tidak bijaknya menghabiskan uang semasa muda tanpa adanya perencanaan matang untuk jangka panjang. Akibatnya jadi tidak punya simpanan untuk dana darurat jika tiba-tiba berhenti kerja atau terkena penyakit serius.

Anak muda yang baru tahu rasanya menghasilkan uang sendiri biasanya cenderung arogan dalam menghabiskan semua gajinya. Pokoknya gaji yang didapat di awal bulan akan habis ketika akhir bulan, bahkan ada yang sudah habis meski masih setengah bulan, dan siklus seperti ini terus terjadi hingga bertahun-tahun.

Ini adalah kesalahan keempat yang dilakukan anak muda dalam mengatur uang. Pokoknya gak puas kalau gajinya belum habis. Entah itu untuk kepuasan pribadi atau gengsi semata, tapi yang jelas pengelolaan uang seperti ini sangat tidak disarankan apalagi kalau sampai jadi kebiasaan yang terus dilakukan sampai bertahun-tahun.

Kesalahannya yang terakhir ialah anak muda cenderung menghabiskan banyak uang untuk kesenangan sementara dan kebutuhan eksis di media sosial. Kehidupan yang tidak lepas dari media sosial membuat anak muda jadi acuh pada pengelolaan keuangannya, pokoknya yang penting eksis dan gak kalah sama yang lain.

Yang mana hal seperti ini sebenarnya menjebak, membuat anak muda jadi tidak berpikir panjang mengenai masa depannya dan menghambur-hamburkan uang begitu saja demi ketenaran di dunia maya. Lihat saja, banyak anak muda yang rela mengeluarkan banyak uang untuk bisa liburan ke berbagai tempat kece atau membeli barang yang terkenal di media sosial.

Boros dan sama sekali gak bijak dalam menggunakan uangnya, lima kesalahan tadi sering banget dilakukan anak muda. Membuat keuangannya jadi berantakan dan habis begitu saja tanpa terlihat manfaatnya.