ilustrasi mempersiapkan dana darurat (pexels.com/Karolina Grabowska)
Masa depan masih penuh misteri. Kamu ngga pernah tahu apa yang akan terjadi ke kehidupanmu nanti. Apakah kamu tetap bekerja di kantor seperti sekarang atau tiba-tiba terjadi krisis ekonomi yang membuat tempat kerjamu terpaksa gulung tikar. Jika iya, apakah kamu bisa langsung mendapat pekerjaan tetap dengan gaji yang stabil?
Pertanyaan tersebut tak ada jawabannya saat ini. Namun, kamu selalu bisa mengantisipasi kalau pun hal itu terjadi. Bukan berarti kamu mengharapkannya, tapi kamu bersiap-siap jika realita gak sesuai dengan harapan. Jadi, walau kamu jatuh, kamu tetap mendarat di tempat yang empuk.
Salah satu cara menyiapkan ketidakpastian masa depan adalah dengan memiliki dana darurat. Jumlah idealnya enam kali pengeluaran kalau kamu lajang. Namun kalau sudah berkeluarga, lebih aman kalau kamu memiliki dana darurat dua belas kali pengeluaran.
Sebagai contoh, kamu mengeluarkan Rp5 juta untuk kebutuhan hidup, seperti biaya sewa kos, tagihan listrik dan air, serta makanan, dan menabung. Maka, kamu perlu menyiapkan dana darurat minimal Rp30 juta. Tentu lebih besar kalau kamu sudah berkeluarga, karena kamu juga harus menyiapkan dana untuk pasangan dan anak.
Selain jumlahnya, tempat menyimpan dana darurat juga perlu diperhatikan. Dana darurat gak boleh disatukan dengan dana lain dan juga harus bisa diambil sewaktu-waktu. Karena itu, simpan dana ini di rekening tabungan yang berbeda dan hindari menyimpannya di instrumen investasi.