Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang pria (pexels.com/Lina Kivaka)

Mana yang lebih penting antara menjadi orang yang kaya raya dengan memiliki mental kaya? Jika keduanya dapat tercapai bersamaan tentu baik. Akan tetapi, kalaupun secara ekonomi kita masih berada di kelas menengah, bentuk dulu mental kaya.

Ini akan membuat kehidupan kita terasa lebih nyaman dan jauh dari keluh kesah. Bahkan mental kaya membantu kita meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan, bukan cuma dari segi finansial. Kelima hal ini mesti terus dilakukan supaya kita terhindar dari mental miskin.

1. Rajin bekerja biar selalu punya pemasukan

ilustrasi bekerja (pexels.com/Antoni Shkraba)

Beda orang bermental kaya dengan orang bermental miskin adalah fokus mereka. Orang bermental miskin selalu meributkan soal uang, tak peduli sesungguhnya mereka sudah kaya. Sementara itu, orang bermental kaya lebih berkonsentrasi pada sumber uangnya.

Bekerja menjadi hal penting bagi orang yang bermental kaya. Selama mereka bekerja pasti ada uang yang diperoleh. Makin banyak dan sulit pekerjaan yang dilakukannya, makin banyak juga uang yang dihasilkan. Bekerja menjadi dasar untuk kita bermental kaya.

Jika kita bekerja saja tidak atau cuma melakukannya dengan setengah hati, mendapatkan uang dalam jumlah yang cukup menjadi sulit. Kebutuhan selalu lebih besar daripada penghasilan. Kita selalu memikirkan tentang uang yang lebih banyak tanpa terlebih dahulu mau bersungguh-sungguh dalam bekerja.

2. Bersyukur atas segala bentuk rezeki, termasuk berapa pun pendapatan

ilustrasi menerima pembayaran (pexels.com/RDNE Stock project)

Memiliki mental kaya bukanlah tentang seberapa banyak uang yang dipunyai. Kita dituntut untuk pandai bersyukur atas segala bentuk rezeki, termasuk rezeki yang tidak berupa uang. Kita wajib selalu mendata kembali hal-hal yang dimiliki, bukan fokus pada hal-hal yang ada dalam kehidupan orang lain.

Penghasilan sebesar apa pun bakal terus terasa kurang tanpa adanya rasa syukur. Ini yang akan membuat kita selalu merasa miskin serta hidup dalam penderitaan. Dengan mental kaya, kehidupan senantiasa terasa nikmat walaupun kita gak punya setiap hal di dunia ini. 

Contoh cara mensyukuri setiap rezeki misalnya, punya penghasilan sebesar sekarang masih lebih baik daripada sama sekali gak memiliki pekerjaan dan uang. Pendapatan memang masih biasa saja, tetapi kesehatan juga cukup prima sehingga tak perlu sering berobat. Teruslah menemukan serta mensyukuri setiap anugerah dalam hidup kita.

3. Mencukupkan penghasilan untuk berbagai kebutuhan

ilustrasi memegang uang (pexels.com/Mikhail Nilov)

Jangan terjebak pada pemikiran bahwa kita harus punya penghasilan sekian agar dapat hidup dengan berkecukupan. Sebab ketika target itu tercapai pun boleh jadi kita tetap merasa kurang dan menetapkan target pendapatan berikutnya. Makin lama tentu makin sulit teraih yang berakibat hidup kita selalu terasa penuh kekurangan.

Kebutuhan hidup terasa tak ada habisnya. Padahal, apa yang dirasakan sebagai kebutuhan sesungguhnya sudah bercampur aduk dengan beragam keinginan. Untuk memiliki mental kaya, kita mesti cermat dan terlebih dahulu memisahkan antara kebutuhan dengan keinginan.

Bila sekadar buat mencukupi berbagai kebutuhan hidup, penghasilan umumnya masih cukup. Sampai di sini kita wajib merasa puas. Hal-hal lain yang diinginkan boleh diupayakan, tetapi jangan lupa untuk senantiasa mengelola pendapatan dengan bijaksana.

4. Jangan suka berharap diberi atau dibantu oleh orang lain dalam hal materi

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Uriel Mont)

Orang yang bermental kaya selalu menjauhkan dirinya dari sikap meminta-minta. Bukannya berharap pemberian atau bantuan orang lain terutama yang berbentuk uang, kita malah berusaha menjaga tangan tetap di atas. Kita gak boleh suka merepotkan orang lain atas keperluan-keperluan pribadi.

Miliki rasa bertanggung jawab yang tinggi atas kebutuhan-kebutuhan sendiri. Sejauh kebutuhan pokok kita sudah terpenuhi dengan baik, mari melatih diri untuk terbiasa bederma. Bukan malah kita terus saja ingin diberi bantuan materi oleh orang lain.

Bahkan meski di keluarga ada saudara yang jauh lebih kaya ketimbang kita, jangan jadikan mereka sebagai tempat bergantung. Kita gak boleh menjadi benalu dalam kehidupan mereka. Tetaplah mandiri dalam hal keuangan sekalipun itu berarti banyak keinginan yang belum dapat terealisasikan.

5. Berhenti mengeluhkan kehidupan

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/RDNE Stock project)

Hidup ini memang tidak mungkin senang terus. Akan tetapi, adanya sejumlah ujian atau keadaan yang belum sesuai dengan harapan bukanlah alasan untuk kita gemar mengeluh ke sana kemari. Jaga lisan kita dari kesukaan berkeluh kesah.

Untuk menahannya, selalu ingat bahwa kehidupan semua orang pasti juga tidak sempurna. Buat apa sibuk adu kesusahan dalam hidup? Jalani saja kehidupan masing-masing dan jangan lupa bersyukur.

Alihkan pikiran kita dari segala hal yang ingin dikeluhkan dengan menyibukkan diri. Sadari bahwa setiap keluhan kita bisa bikin pusing orang lain. Terlebih bila keluhannya selalu tentang uang dan pada orang yang penghasilannya lebih kecil dari kita.

Orang yang punya mental kaya tidak sering gelisah dalam hidupnya. Kehidupan orang lain yang lebih baik secara ekonomi tak menimbulkan rasa iri dalam diri kita. Kita pun tidak suka dikasihani oleh orang lain, mampu menjaga kemandirian finansial, bahkan selalu menyisihkan pendapatan untuk kegiatan sosial.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team