5 Kriteria Beta Reader yang Bisa Dipercaya, Jangan Asal Pilih!

Kalau kamu adalah seorang penulis buku, pastinya kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah beta reader. Yap, sebutan itu mengacu pada seseorang yang bertugas untuk membaca naskah buku sebelum buku itu siap diterbitkan ke umum. Walaupun beta reader terkenal sebagai pekerjaan non-profesional, jasa mereka pastinya sangat diperlukan dan krusial terhadap kualitas buku.
Memilih beta reader yang baik sama pentingnya seperti memilih plot dan karakter yang menggugah. Penasaran kriteria apa saja yang harus kita lihat saat mencari beta reader? Yuk, simak daftarnya di bawah ini!
1.Ia sesuai dengan target pembaca

Pertama, kita harus menyesuaikan beta reader dengan genre tulisan kita. Misal, jika kita ingin membuat cerita misteri, maka beta reader haruslah orang yang tahu kriteria buku misteri yang bagus. Contoh lainnya adalah ketika kita membuat buku komedi, tentunya kita perlu mencari beta reader yang bisa membedakan mana lelucon yang bagus, mana yang menyinggung, dan mana yang ‘garing’.
Selain itu, kita juga harus menyesuaikan umur beta reader dengan target pembaca. Jika kita membuat buku untuk dewasa, pastinya kita tidak bisa meminta opini dari anak kecil. Kalau kita ingin membuat buku anak-anak, kita bisa meminta saran dari orang tua yang memiliki anak. Jika tidak bisa menemukan seseorang dengan umur yang diinginkan, pastikan orang yang ditunjuk menjadi beta reader setidaknya bisa memposisikan diri sebagai target pembaca itu.
2.Ia memang suka membaca buku

Seseorang yang bisa memberikan opini terhadap buku tentunya adalah orang yang suka membaca buku. Akan lebih baik lagi jika ia juga suka terlibat dalam komunitas pembaca dan suka memberikan ulasan bacaan. Dengan begitu, calon beta reader kita adalah orang yang tahu akan kriteria buku yang disukai umum dan terlatih dalam memberikan ulasan.
Carilah beta reader yang terbuka kepada semua jenis buku. Jangan mencari book snobs yang hanya mau membaca karya-karya klasik dan tidak menyukai buku-buku dari penulis baru. Kalau kita ingin membuat buku untuk orang-orang yang tidak suka membaca, barulah kita dapat menunjuk satu atau dua orang beta reader yang juga tidak suka membaca.
3. Ia familier dengan topik tulisan

Kalau kita menulis buku dengan latar tempat tertentu, pastinya kita ingin memastikan bahwa latar itu digambarkan dengan seakurat mungkin. Bagaimana cara memastikan keakuratan itu? Yap, tentunya dengan meminta opini dari beta reader yang familier dengan area itu.
Kalau ingin ceritamu berfokus pada hubungan kakak-beradik, mintalah pendapat orang yang memiliki kakak atau adik. Jika ingin menulis buku dengan elemen sains, pastikan buku itu dibaca kembali oleh orang yang mengerti elemen itu. Selain itu, kalau buku sains kita ditujukan untuk orang-orang awam, selain meminta pendapat orang yang ahli, kita juga bisa meminta sudut pandang mereka yang awam.
4.Ia berani mengutarakan pendapat

Beta reader biasanya dipilih dari orang-orang yang kita kenal, seperti teman dekat atau keluarga. Karenanya, mungkin orang-orang itu akan merasa tidak enak ketika harus memberikan pendapat secara jujur. Atau, mungkin saja kita menemukan beta reader yang sama sekali asing. Namun, tetap ada kemungkinan orang itu tidak enak mengutarakan pendapat secara terang-terangan kepada orang yang baru ia kenal.
Tugas kita adalah memastikan bahwa beta reader kita akan berani mengutarakan pendapat secara jujur. Kita harus yakin bahwa ia tidak akan berpendapat terlalu kasar dan juga tidak akan terlalu menjaga perasaan. Tekankan kepada beta reader bahwa pendapatnya akan berpengaruh baik kepada hasil akhir buku. Karenanya, pendapat membangun yang jujur sangatlah dibutuhkan.
5.Ia dapat dipercaya

Terakhir, tentunya beta reader yang baik adalah orang yang bisa dipercaya. Kita harus yakin bahwa ia tidak akan mencuri ide cerita kita. Selain itu, ia juga tidak akan membeberkan naskah cerita kepada orang-orang lain tanpa izin kita.
Kita juga harus percaya bahwa ia memang bersedia menyediakan waktu untuk membaca naskah dan memberikan kritik. Perlu diingat bahwa memberikan kritik membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan membaca biasa. Pastikan bahwa ia bukanlah orang yang hanya akan menjadi beta reader secara setengah-setengah dan serampangan.
Memilih beta reader yang baik bisa berdampak besar terhadap hasil akhir tulisan. Semoga kita sekarang sudah tahu orang-orang seperti apa yang dapat kita tunjuk sebagai beta reader, ya! Selama menulis dan selamat menunjuk beta reader!