5 Kunci Hidup Tenang tanpa Konflik dengan Menebarkan Aura Positif

Sebagai makhluk sosial, kita dituntut hidup berdampingan dengan orang lain. Kita tidak bisa lepas dari peran orang lain, entah di lingkup keluarga, persaudaraan, bertetangga, pertemanan, di sekolah hingga di dunia kerja. Maka, perlu adanya hubungan sosial yang baik.

Komunikasi positif merupakan cara jitu dalam membangun hubungan sosial. Hindari komunikasi yang dapat menimbulkan konflik. Adakalanya kita harus mengalah saat dihadapkan dengan orang yang mudah tersulut emosi.

Komunikasi positif mengandung tiga unsur penting. Pertama, rendahkan nada suara agar orang lain merasa nyaman. Kedua, pilih gaya bahasa yang sopan agar tidak ada yang tersinggung. Ketiga, gunakan ekpresi wajah dan bahasa tubuh yang baik agar elok dipandang. 

Konflik yang sering kita temui di masyarakat sering juga disebabkan karena suatu perbedaan. Rendahnya toleransi memicu perselisihan yang tidak ada habisnya. Isu agama, misalnya, menjadi konflik panjang yang selalu diperdebatkan umat manusia. 

Kita harus sadar bahwa setiap manusia lahir dari latar belakang yang berbeda. Perbedaan etnis, budaya, agama dan lain sebagainya dapat berpengaruh pada pola pikir dan cara pandang. Hargai perbedaan itu dengan sikap toleransi, sehingga tercapai keharmonisan demi kehidupan yang lebih tenang. 

Empati merupakan kemampuan memahami situasi dan perasaan orang lain. Sifat tersebut perlu kita tanamkan dalam diri agar hubungan dengan orang lain tetap terjaga. Tidak perlu dengan bantuan materi, menunjukkan rasa empati bisa dengan dukungan emosional.

Dalam upaya berempati, kadang terjadi penghakiman yang dilakukan secara spontan tanpa kita sadari. Niatnya membantu tapi malah menjurus ke arah toxic positivity. Oleh karena itu, berusahalah menempatkan diri pada posisi orang lain agar ikut merasakan apa yang mereka alami.

Pada era digital saat ini, peran media sosial kian besar dalam kehidupan kita. Tidak sedikit yang mengabaikan privasi orang lain hanya demi konten viral dan mendapat sorotan publik. Orang-orang seperti itu juga kerap kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.

Jika ingin hidup tenang tanpa konflik, hindari sikap itu. Jadilah pribadi yang mampu menghargai privasi orang lain. Jangan mencampuri persoalan yang bukan urusan kita. Sebab, masing-masing dari kita punya ranah pribadi yang tidak selayaknya jadi konsumsi publik.

Pada dasarnya, ketenangan yang kita cari tidak ada di suatu tempat, tidak ada dalam hubungan sosial, melainkan ada di dalam batin kita sendiri. Mental yang sehat akan melahirkan rasa tenang walau dalam kondisi tersulit sekalipun. Jadi, fokuslah pada diri sendiri terlebih dahulu. 

Jangan menghabiskan waktu untuk menghakimi sikap dan perbuatan orang lain, tetapi mulailah segala hal baik dari diri sendiri. Jadikan tujuan pribadi sebagai fokus utama. Lakukan hal-hal positif yang bisa berdampak baik untuk diri sendiri dan untuk orang lain.

Dalam hidup, kita tidak bisa mencapai ketenangan yang mutlak. Namun, kita bisa mempelajari cara menebarkan aura positif untuk menghindari konflik. Kuncinya ada dalam lima hal tadi. Siap untuk mencoba?