5 Kutipan Stoikisme untuk Hidup yang Lebih Baik, Filosofis Banget! 

Pada dasarnya, dua kalimat di atas telah merangkum esensi filsafat Stoikisme. Intinya, jika kamu tidak dapat mengubah keadaan sulit menjadi keuntungan untuk dirimu sendiri, maka kamu tidak akan pernah bisa mengubah dirimu sendiri.

Dalam hal ini, kamu tidak harus lari dari setiap masalah yang datang dan menghalangi jalanmu. Justru sebaliknya, kamu dapat melompati atau bahkan menghancurkan halangan tersebut sambil terus berlari. Jika kalian ingin tahu lebih banyak tentang pemikiran Kaisar-Filsuf asal Romawi ini, kalian bisa membaca bukunya yang terkenal, Meditasi.

Negarawan dan dramawan asal Romawi ini menawarkan banyak wawasan yang tajam tentang sifat manusia. Layaknya sebuah teater, hidup juga dipenuhi dengan drama di dalamnya. Jika kamu tidak pernah menderita, kamu tidak akan bisa merasakan empati. Jika kamu tidak pernah merasa tertantang, maka kamu tidak akan pernah menang.

Janji hanyalah kata-kata saja sampai kamu memenuhinya. Berhentilah menunda-nunda. Ide yang berharga adalah ide yang mengarah pada tindakan langsung.

Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi dan membentuk ulang kita semua. Lagipula, tidak ada yang pernah menginginkannya. Meski begitu, pandemi ini tetap saja tersebar ke seluruh dunia. Untuk tetap tegar di kondisi seperti ini, menurut Epictetus, berusahalah untuk menerima segala hal yang terjadi di luar "kehendak" kita agar hidup kita dapat terus "mengalir."

Kutipan terakhir ini dipersembahkan oleh bapak pendiri Stoikisme sendiri, Zeno dari Citium. Lewat kutipan ini, Zeno memberikan nasihat yang bisa diterapkan ketika kita sedang menimba ilmu dan menjalani kehidupan sehari-hari — sebuah kutipan yang bisa kita terapkan di era digital ini.

Nah, itu tadi kutipan-kutipan terbaik dari Filosofi Teras atau Stoikisme. Intinya, bukan kondisi eksternal lah yang memengaruhi kehidupan kita, tetapi respons kita terhadapnya lah yang akan menunjukkan karakter kita yang sebenarnya.