Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Langkah Mengurangi Beban Mental setelah Kehilangan Pekerjaan

ilustrasi merasa sedih (unsplash.com/abbiebernet)

Kehilangan pekerjaan merupakan salah satu peristiwa yang sangat tidak diinginkan. Siapa pun pasti berharap untuk gak terbebani dengan keadaan dimana kamu harus terputus dari sumber penghasilan selama ini. Selain dampak finansial, kehilangan pekerjaan juga dapat menimbulkan beban mental yang signifikan.

Rasa cemas, frustrasi, dan ketidakpastian tentang masa depan sering kali menyelimuti pikiran. Tidak mudah menghadapi momen yang biasanya terjadi tiba-tiba ini. Untuk itu berikut ini merupakan langkah yang bisa kamu lakukan untuk membantu mengatasi beban mental pasca kehilangan pekerjaan.

1.Beri waktu untuk dirimu bersedih

ilustrasi memikirkan masalah (pexels.com/olly)

Jangan mengabaikan perasaan dan emosi dalam diri, semua itu valid. Tidak ada orang yang merasa senang setelah kehilangan pekerjaannya. Oleh karenanya, biarkan diri untuk merasakan semua emosi yang muncul. Jangan menekan atau mengabaikan perasaan sedih, marah, atau takut.

Mengakui perasaan ini adalah langkah penting dalam proses penyembuhan. Luangkan waktu untuk meresapi situasi, menangislah sampai kamu merasa lega.

2.Fokuslah pada perawatan diri sementara waktu

ilustrasi wanita sedang merasa bosan (unsplash.com/jonecohen)

Sesaat setelah kehilangan pekerjaan pasti akan membuatmu merasa patah arah dan kehilangan motivasi. Namun, kehidupan harus terus berjalan, kamu tidak bisa berhenti dan terus meratapi nasib. Penting untuk tetap aktif, terorganisasi, dan melakukan perawatan diri. Buatlah jadwal harian yang mencakup aktivitas fisik, beristirahat, serta melakukan hobi. Olahraga teratur, seperti berjalan kaki atau yoga, dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood.

3.Mintalah bantuan dari orang terdekat maupun profesional

ilustrasi berbicara dengan teman (unsplash.com/linkedinsalesnavigator)

Berbicara dengan orang terdekat bisa membantumu merasa lega atas beban yang sedang kamu alami. Cobalah untuk mencurahkan isi hati kepada teman dekat, keluarga atau pasangan. Terkadang dengan berbagi cerita kamu juga bisa menemukan solusi yang realistis. Namun, jika perasaan cemas mulai mengganggu keseharianmu, mendapatkan bantuan profesional adalah langkah yang bijak. Terapis dapat memberikan dukungan emosional dan membantumu untuk mengatasi stres.

4.Mulailah mengatur keuangan dengan lebih ketat

ilustrasi tak memiliki uang (unsplash.com/emkal)

Dengan tidak adanya pekerjaan, maka secara otomatis kamu juga akan kehilangan pemasukan. Dimana ini adalah tantangan terberatnya, maka dari itu kamu harus mulai mengelola keuangan dengan lebih ketat. Setidaknya ini adalah langkah penting untuk mengurangi stres akibat terbatasnya finansial. Buatlah anggaran yang realistis dan prioritaskan hal-hal yang penting. Evaluasi kembali kebutuhan dan keinginan, serta cari cara untuk menghemat biaya.

5.Refleksi diri, fokus dan temukan peluang baru

ilustrasi menggunakan kreativitas (unsplash.com/nevenkrcmarek)

Terakhir, jika kamu sudah merasa sedikit lega dan mampu untuk lebih fokus, maka saatnya untuk bangkit. Gunakan waktu ini untuk mengevaluasi dan mengembangkan keterampilan untuk mencari peluang baru. Identifikasi area di mana kamu dapat meningkatkan diri dan cari peluang untuk belajar sesuatu yang berbeda. Pengembangan keterampilan tidak hanya meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan baru, tetapi juga dapat meningkatkan kepercayaan diri.

Menghadapi kehilangan pekerjaan memang tidak mudah, dan butuh waktu untuk bisa benar-benar bisa menerima. Izinkan dirimu untuk merasakan emosi, tapi juga harus memanfaatkan waktu untuk mengembangkan keterampilan baru agar kamu bisa segera mendapatkan pekerjaan lain sebagai gantinya. Tetap semangat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
It's Me, Sire
EditorIt's Me, Sire
Follow Us