5 Larangan Bulan Rajab, Jangan Sampai Melanggarnya!

- Bulan Rajab adalah salah satu bulan haram dalam Islam yang memiliki kedudukan istimewa dan perbuatan dosa di bulan ini akan dicatat lebih berat.
- Umat Muslim dilarang mengambil hak orang lain, karena berperang di bulan haram merupakan suatu dosa besar menurut Surah Al-Baqarah ayat 217.
- Ria atau pamer jadi dosa lain yang harus dihindari pada bulan Rajab, termasuk ria dalam ibadah yang bisa menghapuskan pahala dari ibadah tersebut.
Bulan Rajab merupakan salah satu bulan mulia dalam kalender Islam yang memiliki kedudukan khusus dalam sejarah umat Muslim. Bulan ini termasuk dalam empat bulan haram yang disebutkan dalam Al-Qur'an, yang di dalamnya terdapat larangan untuk berbuat dosa dan kejahatan, serta dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan.
Namun, banyak umat Muslim yang masih belum sepenuhnya memahami dan menyadari pentingnya menjaga adab dan larangan-larangan yang berlaku di bulan Rajab. Nah, di bawah ini ada beberapa larangan bulan Rajab yang perlu dihindari. Yuk, simak!
1. Jangan berbuat zalim

Larangan pertama adalah berbuat dzalim baik kepada diri sendiri atau kepada orang lain. Larangan ini sebenarnya berlaku kapan saja, tetapi pada bulan haram seperti Rajab, hal tersebut menjadi lebih berat. Hukum berbuat zalim tertuang dalam surat Al-Hajj Ayat 25. Berikut bunyinya:
innalladzîna kafarû wa yashuddûna ‘an sabîlillâhi wal-masjidil-ḫarâmilladzî ja‘alnâhu lin-nâsi sawâ'anil-‘âkifu fîhi wal-bâd, wa may yurid fîhi bi'il-ḫâdim bidhulmin nudziq-hu min ‘adzâbin alîm
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang kufur dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan (dari) Masjidil Haram yang telah Kami jadikan (terbuka) untuk semua manusia, baik yang bermukim di sana maupun yang datang dari luar (akan mendapatkan siksa yang sangat pedih). Siapa saja yang bermaksud melakukan kejahatan secara zalim di dalamnya pasti akan Kami jadikan dia merasakan sebagian siksa yang pedih."
Bulan Rajab adalah salah satu bulan yang istimewa dalam Islam. Barang siapa yang berbuat dosa di bulan ini, maka akan dicatat lebih berat. Hal tersebut berlaku juga untuk amalan yang akan dilipatgandakan menjadi jauh lebih besar.
2. Jangan berselisih atau berperang

Pada bulan Rajab, umat Muslim dilarang untuk mengambil hak orang lain atau merebut milik orang lain yang bisa menimbulkan perselisihan atau bahkan konflik. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 217, dijelaskan bahwa berperang di bulan-bulan haram merupakan suatu dosa besar.
yas'alûnaka ‘anisy-syahril-ḫarâmi qitâlin fîh, qul qitâlun fîhi kabîr, wa shaddun ‘an sabîlillâhi wa kufrum bihî wal-masjidil-ḫarâmi wa ikhrâju ahlihî min-hu akbaru ‘indallâh, wal-fitnatu akbaru minal-qatl, wa lâ yazâlûna yuqâtilûnakum ḫattâ yaruddûkum ‘an dînikum inistathâ‘û, wa may yartadid mingkum ‘an dînihî fa yamut wa huwa kâfirun fa ulâ'ika ḫabithat a‘mâluhum fid-dun-yâ wal-âkhirah, wa ulâ'ika ash-ḫâbun-nâr, hum fîhâ khâlidûn
Artinya: "Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Namun, menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Fitnah (pemusyrikan dan penindasan) lebih kejam daripada pembunuhan.” Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu jika mereka sanggup. Siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya lalu dia mati dalam kekafiran, sia-sialah amal mereka di dunia dan akhirat. Mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya."
3. Jangan ria dalam beribadah

Ria atau pamer jadi dosa lain yang jangan sampai dilakukan pada bulan Rajab. Salah satunya adalah ria dalam ibadah yang bisa menimbulkan sikap merusak keikhlasan seseorang dalam mejalankan perintah dan sunah yang Allah anjurkan.
Salah satu contoh ria dalam ibadah adalah ketika seseorang hanya semangat ibadah hanya ketika dilihat orang lain saja. Sebaliknya, saat gak ada yang melihat, ia akan malas-malasan. Sikap ini menunjukan bahwa dia ibadah bukan karena Allah SWT, melainkan mendapatkan pujian dari manusia.
Bulan Rajab yang tadinya merupakan momentum untuk berlomba-lomba dalam memperbaiki niat dalam ibadah, malah tercampuri dengan sifat ria. Alhasil, pahala dari ibadah tersebut jadi terhapuskan.
4. Jangan melakukan maksiat

Sebagaimana amalan kebaikan yang dilakukan pada bulan Rajab akan mendapat pahala yang berlipat ganda, begitu juga dengan perbuatan maksiat yang akan dilipat gandakan dosanya. Bulan Rajab merupakan waktu yang sangat mulia dan penuh keberkahan, di mana setiap amal baik yang dilakukan akan dihitung dengan nilai yang lebih besar di sisi Allah SWT.
Namun, hal yang sebaliknya juga berlaku. Perbuatan dosa atau maksiat yang dilakukan di bulan ini gak hanya dianggap sebagai pelanggaran, tetapi juga akan mendatangkan dosa yang lebih besar.
5. Jangan gibah

Lisan merupakan salah satu sumber dosa yang paling sering dilakukan oleh manusia. Maksiat yang berasal dari lisan, seperti gibah (menggunjing), berdusta, bersumpah palsu, memfitnah, mengadu domba, dan mengingkari janji, adalah larangan yang sering kali gak disadari, terutama di bulan Rajab.
Rasulullah SAW selalu mengingatkan umatnya untuk menjaga lisan mereka, karena dampak buruk dari perkataan yang salah bisa merusak hubungan antar sesama dan menjauhkan seseorang dari rahmat Allah SWT. Pada bulan Rajab, menjaga lisan dari perbuatan dosa menjadi lebih penting.
Pasalnya, dosa-dosa yang berasal dari lisan pada bulan ini akan membawa akibat yang lebih berat dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk lebih berhati-hati dalam berbicara dan menjaga agar perkataan kita gak jatuh pada perbuatan dosa yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Itu dia beberapa larangan di bulan Rajab yang harus dihindari. Selain di bulan-bulan haram, larangan-larangan tersebut juga sebaiknya gak dilakukan di bulan lainnya, sebab termasuk dalam perbuatan dosa.