Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Manfaat Belajar Diam Saat Marah, Termasuk Menghindari Penyesalan

ilustrasi laki-laki belajar diam saat marah (pexels.com/AlphaTradeZone)
ilustrasi laki-laki belajar diam saat marah (pexels.com/AlphaTradeZone)

Saat emosi memuncak, kita seringkali tergoda untuk bereaksi secara instan, baik dengan kata-kata maupun tindakan. Namun, pada akhirnya kita sering kali menyesali apa yang kita katakan ketika marah. Karenanya, penting untuk belajar diam saat sedang marah.

Belajar untuk diam ketika amarah melanda bisa menjadi keterampilan yang sangat berharga. Berdiam diri di saat marah membantu kita mengendalikan diri dan mengambil keputusan yang lebih bijaksana. Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dari kebiasaan ini.

1. Memberi waktu untuk merenung

ilustrasi seseorang sedang merenung (pexels.com/Vanessa Garcia)
ilustrasi seseorang sedang merenung (pexels.com/Vanessa Garcia)

Diam saat emosi melanda memberi kesempatan bagi otak untuk merenung dan menganalisis situasi. Reaksi spontan sering kali didorong oleh perasaan sesaat, yang tidak selalu mencerminkan apa yang sebenarnya kita rasakan.

Dengan diam sejenak, kita memberi ruang untuk memproses perasaan dan mempertimbangkan tindakan yang lebih tepat. Tindakan yang diambil dengan penuh perhitungan cenderung lebih objektif dan tidak impulsif. 

2. Menghindari penyesalan

ilustrasi laki-laki sedang marah (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi laki-laki sedang marah (pexels.com/cottonbro)

Saat kita marah atau kesal, kata-kata yang terlontar bisa berlebihan dan sangat menyakitkan. Berbicara secara spontan saat marah sering kali berakhir dengan penyesalan setelah emosi mereda.

Dengan belajar diam, kita bisa menahan diri dari mengucapkan hal-hal yang mungkin tidak kita maksudkan. Diam memberikan kita waktu untuk berpikir dua kali sebelum berbicara, menghindari konflik lebih lanjut, dan menjaga hubungan tetap baik.

3. Belajar mengendalikan diri

ilustrasi laki-laki belajar diam saat marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi laki-laki belajar diam saat marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Diam saat marah bukan hanya tentang menahan diri dari berbicara, tetapi juga melatih pengendalian diri secara keseluruhan. Kemampuan untuk menahan emosi dan tidak bereaksi secara impulsif adalah tanda kedewasaan emosional. Ini membantu kita lebih fokus mencari solusi daripada memperburuk masalah.

Orang yang bisa diam saat marah cenderung lebih stabil emosinya dan mampu menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Pengendalian diri ini juga bermanfaat dalam menjaga ketenangan dalam berbagai situasi, bukan hanya saat konflik.

4. Menghindari membesarkan masalah

ilustrasi perempuan sedang bertengkar (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi perempuan sedang bertengkar (pexels.com/Liza Summer)

Dalam situasi konflik, ketika dua pihak sama-sama marah, sering kali emosi yang tak terkendali membuat konflik semakin membesar. Dengan memilih untuk diam, kita bisa meredam emosi dan mencegah konflik berkembang lebih jauh.

Sikap diam menunjukkan bahwa kita sedang berusaha untuk mendinginkan  suasana dan tidak ingin memperpanjang masalah. Ini memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk menenangkan diri dan melihat situasi dari sudut pandang yang lebih tenang.

5. Melatih kesabaran

ilustrasi laki-laki belajar diam saat marah (pexels.com/AlphaTradeZone)
ilustrasi laki-laki belajar diam saat marah (pexels.com/AlphaTradeZone)

Kesabaran adalah kualitas yang sangat berharga dalam kehidupan, dan belajar diam saat marah adalah cara efektif untuk melatihnya. Dengan memilih diam saat marah, kita belajar untuk mengendalikan emosi, menghadapi situasi sulit dengan lebih bijaksana, dan tidak terbawa arus emosi yang bisa merusak.

Kesabaran ini tidak hanya bermanfaat dalam menghadapi konflik, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan lainnya, seperti menghadapi stres atau tantangan.

Belajar diam saat sedang marah bukan berarti memendam perasaan, tetapi memberi waktu bagi diri sendiri untuk berpikir lebih jernih dan mengambil tindakan yang lebih tepat.

Dengan melatih kebiasaan ini, kita bisa menghindari konflik yang tidak perlu, menumbuhkan kesabaran, dan menjaga keseimbangan emosional. Pada akhirnya, keterampilan ini akan membantu kita menjadi pribadi yang lebih tenang dan bijaksana dalam menghadapi berbagai situasi yang menantang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eka Ami
EditorEka Ami
Follow Us