5 Manfaat Berargumen Saat Beda Pendapat yang Bisa Tingkatkan Analisa

Dalam menyimak perbedaan pendapat yang dilontarkan oleh orang lain, kamu jadi bisa memahami karakter dari lawan bicara. Hal ini didapatkan melalui bagaimana orang-orang tersebut memandang sesuatu, memilih padanan kata untuk disampaikan, hingga bagaimana gestur mereka saat menyampaikan pendapat.

Detail tersebut yang kemudian bisa kamu simpan dalam ingatan untuk digunakan sebagai analisa, seperti apa watak lawan bicara tersebut. Apakah ia merupakan tipikal orang yang berwawasan luas atau tipe yang berpemikiran sempit. Sehingga kamu tetap waspada dalam menyikapi apapun yang dilontarkan olehnya.

Selain itu, dengan memahami bagaimana watak lawan bicara, kamu dapat memilih harus seperti apa merespon pendapatnya. Jadi, kamu tak perlu buang-buang energi dengan melibatkan emosi untuk merespon pemikiran orang tersebut, padahal yang menjadi lawan bicara sangat terbuka akan berbagai kritik dan saran.

Meski sama-sama tengah membahas mengenai perkara yang serupa, namun perlu diketahui bahwa penafsiran dari tiap kepala akan menimbulkan kesimpulan yang berbeda-beda. Perkara ini yang kemudian bisa menimbulkan perbedaan pendapat. Sebab setiap orang akan menangkap poin yang beragam dari suatu pembahasan.

Namun jangan melulu terpaku pada perbedaan yang dibahas, lihatlah bagaimana orang lain mengemukakan sudut pandangnya. Sebab upaya ini bisa menambah wawasan akan detail yang mungkin tidak terjamah oleh pikiranmu.

Jika menurutmu pandangan itu kurang tepat, maka jangan buru-buru mendebatnya. Melainkan teliti lebih jauh dari mana mereka bisa berkesimpulan demikian, temukan pemicu besarnya dan bahas dari akarnya.

Salah satu manfaat lain dalam perbedaan pendapat adalah bahwa kamu bisa sadar akan bagaimana pola berpikir seseorang dapat terbentuk. Bisa jadi hal ini dilandaskan oleh lingkungan belajar, orang-orang disekeliling lawan bicara, sampai bahan bacaan yang digunakan untuk berargumen.

Dengan mengetahui apa yang menjadi faktor pembentuk pola pikir tersebut, maka kamu jadi bisa lebih memahami dan memberikan empati tentang mengapa dia bisa melontarkan pemikiran yang mainstream atau menimbulkan pro-kontra.

Terlebih, dengan mengetahui faktornya terlebih dahulu kamu bisa menyikapi lawan bicara melalui berbagai sisi. Tanpa takut ada kesalahan komunikasi sebab kamu telah memegang beberapa pilar keterhubungan antara alasan dan kesimpulan yang dijadikan sebuah argumen oleh lawan bicara.

Dalam perbedaan pikiran, kita senantiasa bermuara pada bentuk diskusi yang akhirnya mengharuskan kita untuk mendengar dan berbicara. Nah, dalam sesi ini kamu akan terbiasa untuk menanggapi pendapat dari lawan bicara sehingga secara tidak sadar kamu akan terlatih untuk memberikan respon.

Semakin larut dalam perbedaan, kamu akan semakin sering menyimak dan semakin tenang jika berhadapan dengan pihak yang berbeda pendapat. Di sisi lain, kamu juga tidak kehilangan rasa percaya diri untuk menanggapi setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh lawan bicara karena kamu pun telah memiliki poin-poin di atas, seperti mengetahui faktor pembentuk pola pikir atau memahami watak orang tersebut.

Berbeda pendapat bisa membuat kamu terlibat dengan beragam argumen, di sisi lain kamu akan dilatih untuk bersabar dalam mengikuti pembicaraan tersebut. Semakin tenang, maka semakin bisa dipastikan bahwa kamu sudah berhasil memenangkan emosi diri sendiri.

Apabila kamu masih mudah tersulut dan selalu ingin membenarkan pendapatmu atas orang lain, maka bisa dipastikan bahwa kamu adalah pribadi yang egois karena ingin memaksakan segala upaya hingga yang paling kasar sekalipun hanya demi dianggap benar dan superior.

Itu dia kelima manfaat berargumen saat berbeda pendapat yang bisa kamu ambil, sebaik mungkin jauhi bentuk perdebatan yang sia-sia karena selain membuang waktu hal tersebut hanya akan menimbulkan perpecahan antara satu sama lain. Hargai setiap pemikiran yang diberikan oleh orang lain, selagi pendapat itu tidak merugikan satu pihak atau kelompok, kamu bisa tetap berdiskusi dengan damai dan menggunakan jalan yang sehat.