Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Manfaat Eating Local, Lebih Sehat dan Minim Jejak Karbon

ilustrasi makan bersama (unsplash.com/alexhaney)
Intinya sih...
  • Makanan lokal dibuat dari bahan-bahan lokal, menjaga kesegaran dan kesehatan
  • Makanan lokal organik, tanpa pengawet, lebih sehat, aman, dan kaya nutrisi
  • Distribusi pendek mengurangi emisi gas, limbah plastik, dan pemborosan makanan

Eating local merupakan praktik mengonsumsi makanan lokal. Yaitu menikmati makanan-makanan yang berasal dari daerah kamu tinggal. Eating local gak melulu memakan makanan tradisional, tetapi juga mengonsumsi produk pangan yang dibudidayakan di dalam kota atau memasak makanan lokal secara mandiri.

Eating local punya peran yang besar untuk mendukung perekonomian lokal. Praktik ini punya banyak manfaat di berbagai bidang kehidupan manusia. Berikut beberapa manfaat bila kamu secara rutin mempraktikkan eating local.

1.Bahan makanan lebih sehat dan organik

ilustrasi sayur-sayuran (pexels.com/bohlemedia)

Makanan lokal dibuat dengan bahan-bahan lokal. Biasanya bahan-bahan makanan berasal dari pertanian lokal. Karena berasal dari satu daerah, tentu kesegaran dari bahan-bahan makanan tetap terjaga sampai ke restoran atau ke tanganmu. Tentu saja, bahan-bahan segar akan menghasilkan makanan yang lebih sehat.

Umumnya, makanan lokal gak membutuhkan tambahan pengawet. Karena bahan-bahan makanan menempuh perjalanan dengan jarak yang lebih dekat, sehingga memperpanjang umur simpan makanan. Hal ini tentu membuat makanan lokal lebih organik dan aman untuk kesehatan.

2.Makanan lebih bernutrisi

ilustrasi makanan sehat (pexels.com/mart-production)

Selain lebih sehat dan organik, makanan lokal cenderung mengandung lebih banyak nutrisi. Makanan-makanan lokal gak membutuhkan proses pengolahan yang panjang, seperti makanan-makanan yang diproduksi secara masal. Jadi, nutrisi yang terdapat di dalam makanan cenderung tetap terjaga.

Distribusi yang singkat dari petani lokal langsung ke restoran atau tanganmu, membuat sayuran dan buah gak membutuhkan banyak waktu di perjalanan. Semakin lama waktu distribusi untuk sampai ke tangan konsumen, maka kualitas dari sayuran, buah, bahkan daging akan menurun. Karena beberapa jenis makanan harus segera dikonsumsi dan punya umur simpan relatif singkat.

Menerapkan eating local berarti mengonsumsi makanan-makanan dari petani lokal, yang mana jenis-jenis sayuran dan buah yang ditanam adalah varietas yang berkualitas tinggi. Varietas ini umumnya jarang bisa ditemukan di swalayan, karena jarak tempuh dari daerah ke kota yang lumayan jauh.

3.Menghasilkan lebih sedikit jejak karbon

ilustrasi wadah makanan (pexels.com/sarah-chai)

Dilihat dari proses distribusi yang singkat, tentu makanan lokal menghabiskan lebih sedikit gas emisi dari transportasi. Karena gak perlu menempuh perjalanan jarak jauh. Produk pangan yang memerlukan penyimpanan dalam freezer sepeti daging, juga gak membutuhkan waktu lama untuk berada dalam freezer. Cara ini dinilai lebih hemat energi karena lebih cepat sampai ke tangan konsumen untuk segera diolah.

Makanan-makanan lokal juga cenderung dibungkus dengan kemasan sederhana dan minimalis. Umumnya sayuran dan buah jarang menggunakan bungkus yang gak bisa terurai seperti plastik atau material sintetis lainnya. Pemakaian kemasan plastik yang minim sangat membantu mengurangi jejak karbon.

Eating local juga berkontribusi dalam mengurangi limbah makanan, lho. Bahan-bahan makanan biasanya lebih segar dan punya umur simpan yang lumayan lama. Sehingga mengurangi risiko pembusukan dan pemborosan makanan.

4.Mendukung perekonomian daerah

ilustrasi makan bersama (pexels.com/askar-abayev)

Eating local punya dampak peningkatan pada perekonomian daerah. Untuk menghadirkan sepiring makanan di mejamu, butuh peran banyak orang. Mulai dari petani, penjual makanan, distributor, dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang punya andil dalam proses pembuatan makanan. Dengan sedemikian banyaknya peran yang dibutuhkan, tentu akan membuka lapangan pekerjaan baru di daerah tersebut.

Biasanya makanan lokal diproduksi oleh UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang dikenal sebagai penopang perekonomian daerah. Uang yang kamu belanjakan untuk membeli makanan atau produk pangan lokal akan beredar di daerah itu saja. Sehingga menciptakan perputaran ekonomi yang stabil.

5.Melestarikan budaya kuliner lokal

ilustrasi menyajikan makanan (unsplash.com/ferhadd)

Eating local gak hanya mengonsumsi sayuran dan buah lokal, tetapi juga mencicipi kuliner lokal yang gak ditemukan di daerah lain. Masing-masing daerah memiliki keunikan, khususnya teknik memasak, rempah-rempah tradisional, hingga cara penyajian hidangan. Tradisi kuliner lokal menjadi aset warisan budaya yang harus dilestarikan dan dijaga untuk generasi berikutnya.

Mengonsumsi makanan lokal punya banyak manfaat bagi sendi-sendi kehidupan. Hampir semua elemen merasakan manfaatnya. Mulai dari konsumen yang mendapatkan makanan yang sehat dan bernutrisi, meningkatkan perekonomian daerah, hingga mengurangi dampak buruk dari limbah makanan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us