5 Manfaat Memaafkan Kesalahan Orang Lain, Demi Kebaikanmu Juga!

Di antara ciri kematangan emosional seseorang, adalah gak menyimpan dendam. Susah hidup tenang, apabila setiap kali ada orang berbuat salah, kamu terus-terusan mengingat kesalahan tersebut.

Selama manusia berinteraksi sosial, beda pandangan, sengaja atau tidak sengaja menyinggung perasaan, adalah hal lumrah yang bakal senantiasa kamu temui. Berapa banyak musuh yang akan kamu koleksi, bila setiap mereka melakukan kesalahan, kamu selalu dendam.

Ingat, lho, kalau mereka aja bisa berbuat salah, kamu pun gak akan luput. Suatu hari bakal “terpeleset” juga. Saat itu, pasti kamu ingin bisa dimaafkan, bukan?

Apa hubungannya memaafkan dengan kesehatan fisik? Saat kamu merasa kesal dengan seseorang, hatimu gak tenang, dan pikiran jadi tegang, kan? Kondisi stres yang terus-menerus itu gak baik, lho, karena bisa jadi bibit berbagai penyakit.

Dengan memaafkan, hatimu jadi lega, gak terus-terusan kesal, sehingga pikiran pun tenteram. Gak hanya baik bagi kesehatan jiwa, tapi kesehatan fisikmu pun terjaga, karena minim stres.

Dari kesalahan orang lain, setidaknya kamu jadi tahu untuk tak berlaku demikian. Misalnya, kamu sakit hati atas perkataan ketus temanmu.

Dari luka yang kamu rasakan, di situ ada hikmah yang bisa dipetik. Kamu jadi sadar, bila kamu merasa sakit hati diperlakukan seperti itu, maka orang lain pun akan sama. Sehingga, ke depannya bisa mencegahmu melakukan perbuatan keliru tersebut, dan mendorongmu untuk lebih hati-hati dalam berkata.

Layaknya otot badan yang akan kuat bila dilatih, begitu pula ikatan dalam hubungan. Untuk menjadikannya kuat, maka perlu dilatih, misalnya dengan adanya konflik.

Saat kamu marahan dengan teman atau pasangan, kalian jadi sama-sama belajar untuk saling memaafkan. Konflik yang terjadi pun bisa memberi kalian perspektif baru mengenai karakter teman atau pasangan.

Tanpa adanya konflik, kamu gak bakal tahu kalau ternyata teman atau pasanganmu berhati besar karena bersedia mengakui kesalahan dan meminta maaf. Marahan kemarin pun memberi bukti pada mereka, kalau kamu sosok yang patut dipertahankan, karena punya kelapangan hati untuk memaafkan.

Di antara hal yang membuat kamu susah bahagia, adalah kungkungan masa lalu. Peristiwanya sudah terjadi kapan tahu, tapi masih saja hatimu menyimpan amarah dan dendam.

Dengan memaafkan, sama saja kamu telah berbuat baik pada diri sendiri. Kamu sudah membebaskan dirimu dari belenggu masa lalu. Hidupmu jadi damai dan bahagia!

Salah satu penyebab kenapa kamu sulit memaafkan, adalah perasaan gengsi. Seolah-olah jika memaafkan, kamu jadi pihak yang kalah.

Tapi, setelah membaca uraian tadi, ternyata bisa disimpulkan. Memaafkan kesalahan orang lain gak hanya bisa menenangkan hati pelakunya, tapi demi kebaikan dirimu juga. Hati dan pikiranmu jadi damai!