Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Masalah yang Sering Dialami INTP dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi wanita
Ilustrasi wanita (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Terlalu tenggelam dalam pikiran sampai lupa dunia nyata.
  • Kesulitan mengekspresikan emosi dan terkesan dingin.
  • Perfeksionisme yang malah bikin stuck di tempat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Punya tipe kepribadian INTP? Mungkin kamu sering merasa hidup ini penuh dengan tantangan yang gak semua orang pahami, kan? Mulai dari kesulitan mengekspresikan perasaan, overthinking yang gak ada habisnya, sampai merasa gak nyambung dengan orang-orang di sekitar. Semua ini bisa bikin kamu merasa terisolasi atau frustasi.

Sebagai si pemikir yang analitis dan logis, INTP memang punya cara pandang unik terhadap dunia. Tapi di balik kecerdasan dan kreativitasnya, ada beberapa masalah khas yang sering bikin INTP kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. Nah, biar gak terus terjebak dalam masalah yang sama, yuk kenali lima tantangan umum INTP dan cara mengatasinya!

1. Terlalu tenggelam dalam pikiran sampai lupa dunia nyata

ilustrasi berpikir
ilustrasi berpikir (pexels.com/Kaboompics)

Sebagai INTP, kamu mungkin sering larut dalam dunia pikiran sendiri. Asyik menganalisis teori, memecahkan masalah abstrak, atau sekadar berimajinasi sampai lupa waktu. Padahal, deadline kerjaan atau janji dengan teman sudah menunggu di dunia nyata.

Daripada terus terhanyut dalam lautan pikiran, coba bikin sistem pengingat yang efektif. Pakai alarm, sticky notes, atau aplikasi reminder di HP. Tentukan juga waktu khusus untuk "berpikir bebas" dan waktu untuk fokus pada tugas praktis. Dengan begitu, kamu tetap bisa menikmati dunia pikiranmu tanpa mengabaikan tanggung jawab sehari-hari.

2. Kesulitan mengekspresikan emosi dan terkesan dingin

Ilustrasi wanita
Ilustrasi wanita (freepik.com/freepik)

INTP terkenal dengan pendekatan logisnya terhadap segala hal, termasuk perasaan. Kamu mungkin kesulitan mengenali apalagi mengungkapkan emosi, baik itu perasaanmu sendiri atau merespons emosi orang lain. Akibatnya, orang-orang di sekitar bisa menganggapmu cuek atau gak peduli.

Coba mulai dengan journaling untuk mengenali emosimu sendiri. Tulis apa yang kamu rasakan setiap hari, meski awalnya terasa aneh. Latih juga empati dengan aktif mendengarkan orang lain tanpa langsung memberikan solusi logis. Ingat, kadang orang cuma butuh didengarkan, bukan dipecahkan masalahnya. Dengan latihan konsisten, kamu bisa jadi lebih hangat tanpa kehilangan sisi analitismu.

3. Perfeksionisme yang malah bikin stuck di tempat

ilustrasi lelah
ilustrasi lelah (pexels.com/Mikhail Nilov)

Punya standar tinggi memang bagus, tapi kalau berlebihan malah bisa jadi bumerang. Sebagai INTP, kamu mungkin sering terjebak dalam loop "belum sempurna" yang bikin proyek gak selesai-selesai. Analisis berlebihan dan takut hasil kerjamu gak cukup baik justru membuatmu prokrastinasi.

Daripada mengejar kesempurnaan yang gak realistis, coba terapkan prinsip "done is better than perfect". Tetapkan deadline yang jelas untuk setiap proyek dan patuhi itu. Ingat, kamu selalu bisa memperbaiki dan menyempurnakan nanti. Yang penting, mulai dulu dan selesaikan. Dengan begitu, kamu bisa lebih produktif dan gak terus stuck dalam tahap perencanaan.

4. Sulit membangun dan mempertahankan hubungan sosial

Ilustrasi pasangan
Ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)

Small talk? Ngobrol basa-basi? Bagi INTP, ini bisa jadi aktivitas yang melelahkan. INTP lebih suka diskusi mendalam tentang ide-ide besar daripada obrolan ringan tentang cuaca. Ditambah lagi, kebutuhan akan waktu sendiri yang besar sering bikin kamu terkesan antisosial.

Coba lihat interaksi sosial sebagai skill yang bisa dipelajari, bukan beban yang harus dihindari. Mulai dengan lingkaran kecil orang-orang yang punya minat serupa. Ikut komunitas atau forum online yang membahas topik favoritmu. Di sana, kamu bisa bersosialisasi dengan cara yang lebih nyaman. Jangan lupa juga untuk mengomunikasikan kebutuhanmu akan waktu sendiri kepada orang terdekat, supaya mereka paham dan gak salah sangka.

5. Overthinking sampai bikin keputusan simpel jadi rumit

Ilustrasi cemas
Ilustrasi cemas (freepik.com/freepik)

Mau beli makan siang aja bisa jadi dilema besar karena kamu menganalisis semua kemungkinan. Belum lagi kalau harus bikin keputusan penting, bisa berhari-hari kamu timbang-timbang pro dan kontranya. Overthinking ini sering bikin INTP kehilangan momentum dan peluang bagus.

Untuk keputusan sehari-hari yang gak terlalu penting, coba batasi waktu pengambilan keputusan. Misalnya, kasih waktu maksimal 5 menit untuk pilih menu makan siang. Untuk keputusan besar, bikin deadline dan tetapkan kriteria yang jelas. Setelah analisis mencukupi, percaya pada pilihanmu dan ingat bahwa gak ada keputusan yang 100% sempurna. Yang penting, kamu bisa belajar dari setiap keputusan yang diambil.

Menjadi INTP memang punya tantangannya sendiri, tapi ingat bahwa setiap tipe kepribadian punya kelebihan dan kelemahannya. Dengan mengenali masalah-masalah khas yang kamu hadapi dan aktif mencari solusinya, kamu bisa memaksimalkan potensimu sebagai si pemikir kreatif. Jadi, sudah siap untuk menghadapi tantangan-tantangan ini dengan cara yang lebih efektif?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Life

See More

9 Contoh Surat Permohonan Magang Lengkap untuk Mahasiswa

09 Sep 2025, 16:00 WIBLife