Mengenal diri sendiri secara mendalam bisa dilakukan dengan banyak cara. Salah satunya melalui mindset atau pola pikir, sudah pernah tahu? Nah, secara langsung atau tidak langsung, pola pikir juga sangat menentukan seberapa jauh kita sudah mengenal diri sendiri.
Sebab dengan mindset yang cocok dan tepat, kita pun sebetulnya belajar serta memahami cara berpikir yang sesuai bagi diri sendiri. Lebih jelasnya, segera simak lima mindset berikut ini, ya!
Terkadang kita buru-buru menganggap tidak bisa mengenal dan memahami diri sendiri lebih jauh karena berbagai alasan, misal mungkin karena sibuk atau tidak punya waktu. Padahal, jika memang benar-benar ingin mengenal diri, setidaknya kamu akan berusaha menyempatkan sedikit waktu untuk memikirkan hal ini.
Saat muncul kesadaran penuh tentang pentingnya belajar mengenal diri sendiri, cepat atau lambat, kamu akan berusaha meluangkan waktu untuk diri sendiri atau me time. Sebab dengan me time, kita menghabiskan waktu yang cukup untuk diri sendiri, contohnya dengan bersantai sejenak, berolahraga, jalan-jalan. Intinya, kegiatan me time tersebut juga sangat mungkin membantumu untuk lebih mengerti tentang diri sendiri.
Sering kali kita hanya berbicara pada orang lain, tapi malah lupa untuk berbicara pada diri sendiri. Nah, disini kembali diingatkan betapa pentingnya self-talk atau dialog internal bagi kualitas hidup yang lebih baik dan terjaga.
Ingatlah baik-baik mindset yang satu ini, sebab sudah jadi tugas masing-masing orang untuk mengenal diri sendirinya, 'kan? Saat rutin berdialog internal atau berbicara pada diri sendiri, sebenarnya kamu sedang berusaha memahami diri, lho. Sehingga lebih mengerti tentang keinginan diri, proses memahami suatu hal hingga cara mengambil keputusan yang tepat.
Biasanya dalam proses mengenal diri, terutama melalui pola pikir yang ada, juga akan dihadapkan pada kelebihan dan kekurangan diri. Ini berarti untuk mengenal diri juga perlu memahami secara mendalam tentang kekuatan dan kelemahan diri.
Tentunya pemahaman ini bukan untuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain, melainkan belajar untuk introspeksi dan evaluasi diri secara objektif. Sehingga kamu pun dapat bersikap netral dan seimbang dalam menilai diri sendiri dan lebih lanjut hal ini diharapkan bisa membantumu berkembang secara maksimal dalam berbagai bidang atau aspek kehidupan.
Bisa jadi halangan atau hambatan dalam mengenal diri berasal dari mindset yang tidak cocok untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga perlahan-lahan menimbulkan dampak negatif bagi diri sendiri. Kalau sudah seperti ini, menurutmu hal apa yang sebaiknya dilakukan?
Sekadar saran, kamu mungkin bisa coba mengembangkan pola pikir untuk menerima diri sendiri secara tulus. Kadang ada banyak hal di luar sana yang membuat kita sulit untuk menerima diri sehingga tak jarang hal ini menimbulkan dilema dan konflik batin. Nah, jika terdapat ketulusan hati, mudah-mudahan penerimaan diri pun jadi lebih mudah dan bermanfaat bagi kedamaian pikiran dan perasaan.
Sebaiknya renungkan kembali pola pikirmu saat ini, sudah mendukung atau tidak bagi perkembanganmu dalam mengenal diri sendiri? Dengan coba memikirkan lagi pertanyaan ini kamu mungkin dapat segera menjawabnya dengan cermat.
Setelah itu, kamu mungkin dapat mempertimbangkan pola pikir baru yang lebih bermanfaat. Misalnya dengan menanamkan pola pikir untuk menghargai setiap usahamu dalam berkembang dan menjadi pribadi yang lebih baik. Hal ini cukup penting agar nantinya kamu mampu mengenali diri dengan disertai perasaan nyaman dan gembira.
Jadi, ketahuilah kalau kelima mindset di atas baru akan bermanfaat jika sungguh-sungguh diterapkan dengan konsisten. Selain itu, kamu tentu bisa menyesuaikan lagi semua mindset di atas sesuai kebutuhanmu, bila memang dirasa perlu. Semoga bermanfaat!