5 Pelajaran Hidup dari Anime Zom 100: Bucket List of the Dead

Akira Tendou membentak dan mengungkit kesalahan temannya, Kenichiro Ryuuzaki atau Kencho, pada masa lalu. Hal itu karena Kencho sempat mengucapkan kata-kata yang membuat Akira merasa tersinggung. Namun, perkataan Akira rupanya lebih kelewatan hingga membuat Kencho merasa begitu tertekan.

Saat wabah zombi mulai merebak, Akira memberanikan diri untuk meminta maaf pada temannya. Akira tidak ingin jika nanti ia berpisah dengan Kencho saat dirinya belum sempat menyampaikan permintaan maaf. Meskipun sempat menyakiti satu sama lain, Akira memilih menjadi pihak yang lebih dulu meminta maaf.

Setelah wabah zombi menyebar, Akira mulai menulis sebuah daftar berisi keinginannya sebelum digigit zombi. Perlahan, tapi pasti, keinginannya mulai terwujud satu per satu. Beberapa contohnya, ia bisa menyatakan cinta pada orang yang ia suka hingga menjadi pahlawan yang dapat menyelamatkan orang-orang dari serangan zombi.

Akira membuktikan pada penonton mengenai pentingnya menulis daftar keinginan. Daftar keinginan adalah langkah pertama untuk meraih mimpi. Daftar tersebut akan menjadi pengingat sekaligus patokan untuk mengetahui skala prioritas.

Akira dikenal punya kepribadian yang ceria dan selalu bersemangat. Sikapnya yang seperti itu membuat orang-orang di kantor sangat menyukainya dan menganggap Akira adalah orang yang bisa diandalkan. Nyatanya, hal itu memang bukan isapan jempol biasa. Meskipun Akira benci bekerja di perusahaan gelap, ia selalu mendorong dirinya untuk bekerja.

Setelah wabah zombi menyebar, Akira semakin bersemangat untuk melakukan berbagai hal yang ingin ia lakukan. Ia berprinsip untuk melalui setiap hari dengan versi terbaik dari dirinya sebelum kematian tiba. Sudah seharusnya sikap Akira ini menjadi contoh bagi kita untuk senantiasa mengerjakan sesuatu dan melalui setiap hari dengan versi terbaik dari diri kita.

Saat pergi ke minimarket untuk mengambil bir, Akira tidak sengaja bertemu dengan seorang perempuan bernama Shizuka Mikazuki. Berbeda dari Akira yang tampak begitu santai menghadapi wabah zombi, Shizuka justru sangat serius. Bahkan, ia menolak untuk bekerja sama dengan siapa pun karena menganggap hanya mempersulitnya.

Namun, setelah melalui berbagai kesulitan bersama Akira dan Kencho, Shizuka perlahan mulai luluh. Ia menyadari bahwa melalui kesulitan bersama akan terasa lebih mudah. Hal ini juga berlaku untuk kita semua. Dalam menjalin kehidupan, jika dirasa terlalu sulit, kita tak perlu malu untuk meminta tolong bantuan dari orang lain.

Setelah wabah zombi menyebar, Akira pikir ia bisa dengan bebas menikmati hidupnya. Namun, saat berada dalam perjalanan menuju rumah orangtuanya, Akira dipertemukan kembali dengan Gonzou Kosugi yang merupakan atasannya. Hidup Akira lantas kembali dalam bayang-bayang tekanan pekerjaan.

Namun, setelah Shizuka dan Kencho meyakinkannya, Akira memutuskan untuk pergi dan tidak lagi terlibat dengan Gonzo. Keputusan Akira juga bisa kita praktikan saat hendak ingin keluar dari circle toksik. Memutuskan hubungan dengan orang-orang toksik dapat membuat kehidupan kita lebih tenang dan bahagia.

Meskipun sepanjang episode kita disuguhkan dengan berbagai adegan lucu, rupanya ada banyak pelajaran hidup yang bisa kita ambil dari anime ini. Sosok Akira juga mampu memberikan pengaruh positif kepada kita karena kepercayaan diri dan mentalnya yang kuat. Semoga setelah selesai menonton Zom 100: Bucket List of the Dead, kita juga bisa jadi sosok seperti Akira, ya.