Tetaplah Optimis! Ini 5 Pelajaran Tersembunyi di Balik Masa-masa Sulit

Mendapat pekerjaan impian dengan gaji besar, tapi ada satu hal yang mengganjal. Rekan kerja yang sikapnya super menyebalkan. Atau bersyukur bisa memiliki rumah sendiri tanpa harus cicil tiap bulan, tapi ternyata ujiannya terletak pada tetangga yang sikapnya bikin ngelus-ngelus dada.

Dari sinilah kamu diuji dengan kesabaran, bahwa seperti itulah karakter kehidupan. Tiap orang akan diberi situasi sulit yang berbeda-beda sesuai dengan kadar kemampuannya.

Sudah berusaha buka toko lebih pagi, tapi ternyata hujan deras, sehingga pengunjung pun sepi. Rela begadang demi menyelesaikan revisi skripsi, ternyata pas ke kampus, dosen pembimbing berhalangan hadir, gagal deh bisa mengejar target lulus secepatnya.

Hal-hal di luar kendali ini yang kerap membuat seseorang jadi frustrasi. Di kala kemauan terbentur dengan kenyataan. Dan dari sinilah kita diminta untuk belajar ikhlas merelakan sesuatu yang tidak bisa kita kontrol.

Manusia adalah makhluk yang penuh dengan khilaf. Kita sering dihadapkan pada situasi yang membuat darah memuncak. Rasanya ingin melabrak habis saja biar puas.

Sayangnya, hal seperti itu umumnya malah bikin masalah baru. Setelah dipikir-pikir, rasa marah ataupun kecewa, sebenarnya mengajarkan kita untuk mampu memaafkan. Toh kalau mau jujur, kita pun pernah atau sering membuat marah atau kecewa orang lain.

Telah banyak sekali kegagalan yang kamu alami, sampai kamu pun takut untuk mencoba lagi. Dari pahitnya kegagalan-kegagalan yang telah kamu rasakan, sebetulnya hal itu cara Tuhan dalam mengajarkanmu keberanian, untuk tetap melangkah maju, meraih apa yang kamu cita-citakan.

Terkadang ada rasa iri dalam hati ketika melihat teman-teman di sekitarmu tampak menjalani hidup dengan mudah karena memiliki keluarga yang bisa mereka andalkan. Sementara kamu, harus berjuang keras ketika ingin mendapatkan sesuatu.

Kamu tidak dapat memilih bagaimana dilahirkan. Tapi kamu dapat memutuskan akan seperti apa dalam hidup ini. Tak mengapa jika kamu bukan terlahir dari keluarga kaya raya, karena hal itu justru mengasah kamu untuk lebih bisa bersikap mandiri. Dan jika kamu terus berusaha keras, bukan mustahil, kehidupan yang kamu impikan pun akan terwujud.

Meski tak nyaman, masa-masa sulit hadir untuk melatihmu menjadi kuat sehingga bisa terus bertumbuh, tidak jadi pribadi yang stagnan. Jadi, daripada berkeluh kesah dan meratapi keadaan, cobalah untuk membuka hati dan pikiran untuk melihat makna tersembunyi dari situasi sulit, sehingga kamu bisa mengambil hikmah dari kejadian tersebut.

Tetaplah optimis bahwa kondisi sulit yang kamu alami tak akan berlangsung selamanya. Akan ada cahaya mentari yang menerangi kehidupanmu jika kamu mampu bertahan, bahkan membalikkan keadaan!