Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang menatap kesal (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi orang menatap kesal (pexels.com/Pixabay)

Intinya sih...

  • Pola pikir fixed mindset membuat seseorang merasa nyaman dengan zona aman dan enggan mencoba hal baru.
  • Kurangnya tekad dan ketahanan mental memunculkan siklus stagnasi dan membuat individu terjebak dalam kebiasaan negatif.
  • Orang fixed mindset lebih mementingkan hasil daripada proses, serta cenderung tertutup terhadap kritik dan nasehat untuk belajar dan berkembang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pola pikir punya peran penting dalam menentukan arah serta kualitas hidup seseorang, lho. Tindakan dan keputusanmu tercermin dari pola pikirmu. Salah satu pola pikir yang umum dikenal oleh masyarakat kita adalah fixed mindset atau pola pikir tetap.

Mengapa dikatakan fixed mindset? Sebab, pola pikir ini membuat seseorang yakin bahwa bakat dan kemampuan mereka adalah bawaan lahir dan tidak dapat diubah alias tetap. Oleh karena itu, fixed mindset memunculkan sejumlah kebiasaan negatif yang menghambat kemajuan seseorang.

1.Menghindari tantangan dan enggan mencoba hal baru

ilustrasi orang bersedih (pexels.com/Pixabay)

Seseorang dengan fixed mindset cenderung menghindari situasi yang menantang. Sebab, mereka takut gagal dan membuat orang-orang melihat ketidakmampuan mereka. Kalau kamu adalah orang fixed mindset, kamu selalu merasa nyaman dengan zona aman.

Kamu tidak termotivasi untuk keluar dari kebiasaan-kebiasaan dan mencoba hal-hal baru. Sikap ini membuat kamu tertinggal dan kehilangan kesempatan untuk berkembang. Kamu selalu takut mencoba sebelum benar-benar melakukannya.

2. Putus asa dan menyerah

ilustrasi orang menyerah (unsplash.com/Ben White)

Fixed mindset cenderung mudah putus asa dan menyerah. Saat dihadapkan dengan rintangan atau kegagalan, kamu langsung yakin bahwa kamu tidak mampu mencapai suatu hal dalam hidup. Kamu hanya mengeluh dan terus mengeluh.

Kurangnya tekad dan ketahanan mental membuat kamu terjebak dalam siklus stagnasi. Pada akhirnya, kamu tidak bisa mencapai potensi penuh dirimu sendiri. Padahal, kegagalan dan rintangan merupakan proses dalam kehidupan dan bukan menjadi penghambat individu untuk terus maju.

3. Terlalu fokus pada hasil dan penilaian dari orang lain

ilustrasi orang merasa marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orang yang memiliki fixed mindset lebih mementingkan hasil ketimbang proses. Mereka bahkan terlalu terpaku pada hasil. Bagi kamu yang fixed mindset, hasil yang bagus jauh lebih baik dibanding kerja keras yang maksimal.

Selain fokus pada hasil, kamu juga memegang erat penilaian orang lain terhadapmu. Kamu menjadikan penilaian orang lain sebagai tolok ukur keberhasilanmu. Sebab, orang fixed mindset haus akan pujian dan takut memperoleh kritikan.

4.Sulit menerima kritik dan saran

ilustrasi orang berdebat (pexels.com/Budgeron Bach)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, orang fixed mindset enggan dikritik dan dinasehati. Kamu menganggap kritik dan saran sebagai serangan pribadi dan bukti ketidakmampuanmu. Kamu tidak memandangnya sebagai sarana untukmu bisa belajar dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Kamu terbiasa dengan hal tersebut.

Sikap ini lantas membuat kamu tertutup terhadap berbagai macam peluang dan kesempatan terkait peningkatan diri. Ketika ada orang yang memberikan saran padamu, kamu justru marah dan merasa kesal.

5.Terbiasa membandingkan diri dengan orang lain

ilustrasi orang merasa frustasi (pexels.com/Liza Summer)

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain adalah suatu hal yang buruk untuk menjadi sebuah kebiasaan. Terbiasa membanding-bandingkan bisa berdampak negatif pada kehidupan sosial dan kesehatan mental seseorang. Nah, orang dengan fixed mindset terbiasa bersikap demikian.

Kamu yang fixed mindset cenderung merasa cemburu dan iri saat melihat keberhasilan orang lain. Hal ini tidak membuatmu berusaha lebih keras lagi, tetapi justru membuat kamu semakin tinggi hati. Kamu yakin bahwa bakat serta kemampuan orang lain tidak sebanding dengan dirimu.

Menyadari kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah langkah awal untuk keluar dari fixed mindset. Yuk, semangat untuk mengubah pola pikir menjadi "growth mindset”. Individu dengan growth mindset dapat mencapai potensi penuh mereka dan menjalani hidup dengan lebih bahagia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorRiani Shr