Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Mood Rusak Setelah Bermain Media Sosial, Yuk Sadari!

perempuan dengan wajah cemas (pixabay.com/Anastasia Gepp)
perempuan dengan wajah cemas (pixabay.com/Anastasia Gepp)

Bermain media sosial biasanya ditujukan untuk mencari hiburan agar suasana hati menjadi lebih baik. Namun bukannya tambah semangat, terkadang membuka media sosial bisa menghasilkan dampak negatif, seperti dengan merusak mood.

Ada sekitar lima aspek yang bisa dijadikan penyebab mengapa kamu bete setelah melihat media sosial. Sudah disadari belum?

1. Membuka media sosial terlalu lama

menatap layar ponsel (pixabay.com/janeb13)
menatap layar ponsel (pixabay.com/janeb13)

Saat ini, ada baiknya kamu mulai mengatur durasi membuka media sosial agar lebih terukur. Jangan sampai terlalu berlarut-larut untuk menggunakan media sosial sampai merasa jenuh.

Selain sudah tidak ada yang bisa dilihat. Menatap layar ponsel terlalu lama pun akan membuat kamu mudah pusing. Oleh sebab itu, faktor ini terkadang menjadi penyumbang mengapa mood sering kali bertambah jelek setelahnya.

2. Membaca berita sentimental

potret halaman website (pixabay.com/Werner Moser)
potret halaman website (pixabay.com/Werner Moser)

Hati-hati dalam memilah berita yang beredar di media sosial. Bukan cuma dikhawatirkan berita tersebut adalah kabar palsu, melainkan sebagian kabar yang bersifat sentimental biasanya akan berpengaruh terhadap mood.

Beberapa berita sadis atau nahas kurang baik dibaca saat kamu sedang sedih atau banyak pikiran. Jadi, ada baiknya sesuaikan berita yang hendak kamu lihat dengan suasana hati, untuk menghindari terjadinya penurunan mood.

3. Bertengkar di kolom komentar

aplikasi media sosial (pixabay.com/Pixelkult)
aplikasi media sosial (pixabay.com/Pixelkult)

Bertengkar di kolom komentar media sosial saat ini sama mengerikannya dengan bertengkar di dunia nyata. Bahkan bisa lebih parah akibat lontaran kata-kata yang tidak mempertimbangkan perasaan satu sama lain.

Bila seandainya kamu terlibat dengan pertikaian tersebut, ada baiknya akhiri dengan baik dan jangan meladeninya lagi. Karena jika diteruskan, bukan cuma suasana hati yang rusak, melainkan beban pikiranmu malah akan bertambah.

4. Membaca opini negatif

notifikasi media sosial (pixabay.com/Tran Mau Tri Tam)
notifikasi media sosial (pixabay.com/Tran Mau Tri Tam)

Opini seseorang saat ini begitu tidak terkendali di media sosial. Beberapa pendapat terasa sangat memotivasi, mampu menetralkan suasana, namun ada pula yang menyulut emosi lantaran bersifat negatif atau bersebrangan dengan pendirianmu.

Hal inilah yang kerap kali merusak suasana hati dan berdampak kurang baik setelah membuka media sosial. Jadi, ada baiknya kamu membatasi apa-apa yang perlu dibaca dan tidak, bila sedang tak siap menerima opini negatif.

5. Mendapat pesan tak menyenangkan

ponsel di atas meja (pixabay.com/Bruno /Germany)
ponsel di atas meja (pixabay.com/Bruno /Germany)

Penggunaan second account atau akun kedua di media sosial biasanya tidak dimanfaatkan dengan baik. Bahkan, beberapa orang cenderung memanfaatkan media tersebut untuk menebar pesan buruk ke orang lain secara anonim.

Sebaiknya, kamu tidak perlu menggubris pesan-pesan tidak jelas, terutama dari akun mencurigakan. Bila perlu, batasi siapa saja yang bisa mengirimkan pesan. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar suasana hati kamu tetap baik sepanjang hari, terutama ketika berselancar di sebuah aplikasi.

Kamu tidak dapat mengatur siapa yang menyukai atau membenci di media sosial. Namun kamu memiliki pilihan untuk mengabaikannya atau mencari solusi supaya permasalahan tidak melebar.

Mari gunakan sosial media dengan baik, dan jangan sampai media tersebut berbalik mengendalikan emosimu serta membuat niat mencari hiburan malah tidak terealisasikan dengan maksimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us