Jika melihat di media sosial, seringkali kita menjumpai seseorang yang berusaha menonjolkan diri secara berlebihan. Mereka berlindung di balik kata personal branding untuk membuat sensasi. Padahal sejatinya ini perilaku narsis yang patut diwaspadai. Dalam hal ini, penting untuk mengenali perbedaan antara personal branding dengan narsis.
Perbedaan ini dapat dilihat dari segi tujuan, konten yang dibagikan, sampai dengan fokus dan pendekatan. Mengenali ini penting untuk menentukan pengembangan dari yang tepat.
Dengan mampu membedakan keduanya, kita tidak akan terjebak pada strategi yang keliru. Apa saja perbedaan-perbedaan tersebut secara detail? Ikuti terus tulisan ini sampai selesai.